SOLO (voa-islam.com) – Dalam acara bedah buku “Perang Akhir Zaman” di Masjid Baitul Makmur Solo Baru Sukoharjo Jawa Tengah, Minggu (30/6/2013) pagi, Ustadz Abu Robbani Abdullah mengatakan, menurut kajian-kajian hadits dan nubuwah tentang akhir zaman, perang akhir zaman semakin dekat.
Kedekatan akan terjadinya perang akhir zaman pada masa sekarang ini, bisa ditilik dari sebuah hadits shahih dari Rasulullah SAW tentang nubuwah akhir zaman yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Semenjak diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah SWT sudah menvonis umat beliau menjadi umat akhir zaman.
Jadi, pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi terakhir bagi umat manusia. Kenyataan bahwa umat Islam merupakan umat akhir zaman menunjukkan bahwa sekarang ini manusia hidup di akhir zaman.
...Lalu apa yang harus kita persiapkan untuk menyambut kedatangan perang akhir zaman yang semakin dekat itu? Apa hanya dengan bermajelis, duduk-duduk seperti ini?...
Menurut hadits shahih tersebut, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima kepemimpinan. Pertama, masa kenabian, yakni saat Rasulullah SAW masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (mulkan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib ra. sampai runtuhnya Khilafah Utsmaniyah 23 Maret 1924.
Keempat yaitu masa mulkan jabariyan atau penguasa diktator. Kelima yakni masa kembalinya sistem khilafah rosyidah ‘ala minhajin nubuwah sesuai pedoman yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Dari analisa serta kajian nubuwah akhir zaman, sekarang merupakan masa penguasa diktator. Dan jika dilihat, sekarang ini adalah masa kediktatoran yang mulai panas-panasnya.
Realita sekarang ini umat Islam sedang kalah memang benar adanya. Akan tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya juga kalah. Dan sebagai umat yang dikatakan oleh Allah sebagai khoirul ummah (sebaik-baik umat), umat Islam harus optimis, bahwa akan tiba waktunya umat Islam memperoleh kemenangan.
...Kita harus memulai dengan i’dad. Mengolah jiwa dan raga, fisik kita. Karena Malhamatul-Kubro, perang besar akhir zaman itu bentuknya Jihad, peperangan. Sedangkan peperangan fisik itu membutuhkan persiapan, i’dad. Jadi Jihad itu sebentar, kalau tidak membunuh, yaa terbunuh. Yang lama itu i’dadnya...
“Lalu apa yang harus kita persiapkan untuk menyambut kedatangan perang akhir zaman yang semakin dekat itu? Apa hanya dengan bermajelis, duduk-duduk seperti ini?”, tanya Ustadz Abu Robbani kepada para jama’ah.
Pria yang juga penulis buku “Perang Akhir Zaman” ini menjelaskan jika bekal yang harus dipersiapkan kaum muslimin untuk menyambut datangnya perang akhir zaman atau bahasa nubuwahnya “Al-Malhamah Al-Kubro” adalah i’dad imani dan i’dad jasadi.
“Kita harus memulai dengan i’dad. Mengolah jiwa dan raga, fisik kita. Karena Malhamatul-Kubro, perang besar akhir zaman itu bentuknya Jihad, peperangan. Sedangkan peperangan fisik itu membutuhkan persiapan, i’dad. Jadi Jihad itu sebentar, kalau tidak membunuh, yaa terbunuh. Yang lama itu i’dadnya,” jelasnya.
...Selain itu, kita juga harus mulai terbiasa menggunakan uang dalam bentuk dinar dan dirham, emas dan perak. Karena uang kertas yang sekarang ini kita pakai itu tidak akan berguna lagi. Nanti akan dipakai mainan anak-anak kecil uang (kertas -red) itu...
“Selain itu, kita juga harus mulai terbiasa menggunakan uang dalam bentuk dinar dan dirham, emas dan perak. Karena uang kertas yang sekarang ini kita pakai itu tidak akan berguna lagi. Nanti akan dipakai mainan anak-anak kecil uang (kertas -red) itu," imbuhnya.
"Lalu, obor atau api unggun. Karena perang akhir zaman nanti dunia akan kacau dan penggunaan listrik juga terbatas. Air, nanti juga tidak pakai air pam atau jetpam lagi. Maka, mulai sekarang kita harus menggali sumur lagi,” tandasnya. [Khalid Khalifah]