JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menyampaikan belasungkawa dan keprihatinannya atas bencana gempa bumi yang menimpa Aceh.
Ia menyerukan agar umat Islam segera berinisiatif membantu umat Islam yang menjadi korban gempa di Aceh.
“Ini merupakan keprihatinan kita bersama. Tentang bencana alam ini, bagi umat Islam di mana pun mereka berada harus membantu, memberikan sumbangan kepada mereka apalagi saat ini menjelang ramadhan,” kata ustadz Son Hadi saat dihubungi voa-islam.com, Rabu (3/7/2013).
Pihak Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) sendiri akan segera mengorganisir bantuan untuk korban gempa di Aceh. “Kita berencana akan menggalang bantuan untuk dikirim ke Aceh,” imbuhnya.
Namun, JAT masih akan terus memonitor dan melakukan koordinasi sehingga tak menutup kemungkinan jika diperlukan akan segera membuka posko bantuan di beberapa tempat.
“Beberapa hari ini kita akan melihat dan mengurus teknis penyaluran bantuan, tapi kemungkinan nanti akan ada Posko Aceh Crisis Center yang kita pusatkan di Jakarta dan dibuka pula di beberapa tempat. Penanganan bencana ini sebagaimana bencana merapi beberapa waktu lalu yang pernah kita lakukan,” jelasnya.
Bahkan, JAT akan mengirimkan relawan dan tenaga medis jika diperlukan untuk membantu korban gempa di Aceh.
“Mengambil pelajaran bencana Tsunami yang pernah terjadi, ada kemungkinan kita mengirimkan relawan dan tenaga medis juga ke sana,” tutupnya.
Untuk diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Aceh, Selasa, 2 Juli 2013. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pukul 14.37.
Pusat gempa terjadi di darat pada kedalaman 10 kilometer, 35 kilometer barat daya Kabupaten Bener Meriah dan 181 kilometer arah tenggara dari Kota Banda Aceh.
Meski BMKG memprediksi gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun efek gempa yang terjadi di negeri serambi Mekah itu begitu besar.
Sampai pukul 14.00, siang tadi, jumlah korban tewas tercatat sebanyak 31 orang dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah. [Ahmed Widad]