JAKARTA (voa-islam.com) – Dalam sebuah audiens jurnalis islam bersatu (JITU) dengan Pimpinan Pusat Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), DDI menyampaikan soal sikap sejumlah ulama yang ikut serta dalam Muktamar di Kairo. Berikut beberapa ulama ternama dalam menyikapi konflik di Suriah.
1. Syaikh Dr. Yusuf Qaradhowi
Dr. Yusuf Qaradhowi mengklarifikasi bahwa dirinya sejak awal mendukung rakyat Suriah dalam meraih hak kebebasan sipilnya. Dan isu bahwa dirinya mendukung Presiden Suriah Bassar Asad, sama sekali tidak benar.
Syeikh Qaradhawi juga menyerikan kepada seluruh tentara Suriah untuk menghentikan dukungannya terhadap Bassar Asad dan bersatu memperjuangkan revolusi bersama rakyat Suriah. Qaradhawi juga meminta negara-negara Arab agar tidak membiarkan konflik Suriah berlarut-larut hingga saat ini.
Qaradhawi juga mengkritik gerak negara-negara Arab yang lamban menangani masalah Suriah. Namun, Qaradhawi yakin bahwa kelak aka nada perlawanan massal dari negara-negara Arab melawan pemerintah Suriah yang kini telah bekerjasama dengan Hizbullah – Qaradhawi menyebutnya Hizbut syaithon – untuk membunuh rakyat Suriah. Terlebih, dengan gambling Hizbullah menganggap perang ini sebagai perang sektarian melawan kaum ahlisunnahwaljamaah.
“Perang di Suriah sebagai perang terhadap umat Islam secara keseluruhan dan bukan saja terbatas pada rakyat Suriah,” jelas Qaradhawi. Diakhir sambutannya, Qaradhawi meminta PBB dan DK PBB serta dunua Barat agar mengambil sikap yang tegas kepada negara-negara yang telah mempersenjatai Suriah untuk membunuh kaum muslimin di sana. Seharusnya dunia Barat juga menegakkan kebebasan dan keadilan di Suriah.
2. Syaikh Dr. Mohammad Areefi
Syaikh Dr. Mohammad Areefi menyampaikan kecaman dan kritik keras terhadap para pemimpin Arab. ”Jika kalian sudah kehilangan harga diri dan kehormatan untuk membela saudara-saudara kita di Suriah, maka minimal kalian bebaskan rakyat Arab untuk bertindak membantu saudara-saudaranya di Suriah, dan kalian akan disiksa dan dikubur jika tidak membantu perjuangan rakyat Suriah saat ini,” tegasnya.
Ditegaskan, “Biarkanlah rakyat berangkat berjihad dengan senjata ke Suriah. Umat ini tidak akan pernah sabar atas aksi pembunuhan yang terus terjadi di Suriah secara membabi buta. Sebaliknya, umat ini akan merekreut pemuda jihad dari setiap negara Islam untuk meraih kemenangan. Dan itu akan dimulai dengan jihad di Tanah Syam.
Syaikh menyebut Bassar Asad sebagai “anjing” dalam baris-baris bait syair yang dibacakannya. Arafee juga mengingatkan bahwa terdapat sekitar 900 sahabat Nabi Saw yang pernah hidup di Bumi Syam (Suriah). Karena itu, anak-anak yang mati terbunuh, para perempuan yang diculik dan diperkosa adalah cucu-cucu para sahabat Nabi Saw.
3. Syaikh Dr. Shofwat Hijazi
Beliau adalah Wakil Ketua Ikatan Ulama Ahli Sunnnah. Ia menegaskan, bahwa organisasi yang dipimpinnya akan mengirim brigade (pasukan) jihad ke Suriah. Bahkan sebelumnya, sudah setahun lebih organisasi ini aktif mengirim senjata untuk membantu para mujahidin sunni di Suriah. Harapannya agar langkah ini memicu para pemimpin Arab dan organisasi-organisasi Islam lainnya untuk membunuh hal serupa. Mereka meminta agar negara-negara Arab untuk mengusir para Dubes Suriah yang masih berada di negara-negara mereka. Hijazi menilai bahwa pemerintah Bassar sebagai pemerintahan yang kafir.
4. Syaikh Usama Rifai
Ketua Ikatan Ulama Muslimin Suriah, Syaikh Usama Rifai, menyimpulkan bahwa pada hakikatnya perang di Suriah dinahkodai oleh Iran (Syiah). Ambisi Iran di Suriah bukanlah akhir segalanya, akan tetapi awal untuk memutuskan proyek dan kepentingan Syiah di kawasan Timur Tengah secara umum.
5. Syaikh Alamin El Hajj
Menurutnya, konflik Suriah adalah persoalan kaum muslimin, karena mujahid yang berperang melawan rezim Bassar di sana hakikatnya demi kepentingan Islam. “Jihad di Suriah hukumnya wajib bagi seluruh umat,” dan yang paling penting dari sekedar member bantuan kepada saudara-saudara kita di sana adalah kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah yang merupakan sebab utama kemenangan kaum muslimin dan berhati-hati, meninggalkan segala bentuk kemaksiatan dan kebid’ahan yang merupakan sebab kehinaan dan kekalahan.
Lewat kesempatan ini Syaikh Alamin El Hajj secara khusus dan atas nama Rabitha Ulama Muslimin memfatwakan kewajiban berjihad di bumi Syam.
6. Dr. Sholah Sultan
Beliau adalah Sekjen Majlis ‘Ala Syuun Islamiyah Mesir. Ia akan segera merealisasikan tiga langkah kongkrit terkait konflik Suriah: Brigade jihad dibawah kepemimpinan Dr. Showfat Hijazi, Brigade Bantuan Kemanusiaan dengan target mengumpulkan minimal satu milyar dolar Amerika, perjuangan jalur politik dibawah kepemimpinan Dr. Yusuf Qaradhawi,
Di akhir sambutannya, Dr. Sholah meminta kepada Yusuf Qaradhawi sebagai Ketua Persatuan Ulama Muslim untuk mengeluarkan orang-orang Syiah dari institusi yang dipimpinnya. Hal ini mendapat respon dan dukungan dari peserta muktamar. [desastian]