JAKARTA (voa-islam.com) - Saat ini ada sekitar 800 pedagang yang mengais rezeki di Pasar Tasik Thamrin City lantai 5. Dari 800 pedagang itu, semuanya adalah pribumi Muslim. Dengan begitu siapa yang membeli di pasar ini, berarti turut serta memajukan perekonomian umat Islam di negeri ini.
Demikian dikatakan Ketua Persatuan UKM Thamrin City, H. Fikri Bareno yang juga pengusaha busana Muslim dan aktif sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Fikri mengatakan, larisnya penjualan busana Muslim di Pasar Tasik Thamrin City lantai 5 ini tidak bisa lepas dari kualitas produk yang ditawarkan para pedagang. Berbagai produk busana Muslim made in UKM Thamrin City Lantai 5 tak lagi dipandang sebelah mata sebagai produk murahan yang tidak berkualitas, tapi sudah disejajarkan dengan produk branded dan merk ternama. “Kualitas dan inovasinya tidak kalah dengan produk ber-merk,” ungkap pemilik kios busana muslim dan perlengkapan shalat “Hanasa”.
Ditemui wartawan, Mujahid, pemilik toko Raja Murah mengaku dalam sebulan omzet penjualan produk-produknya mencapai ratusan juta rupiah. Pembeli, kata Mujahid, tidak hanya datang dari daerah Jakarta dan sekitarnya saja, tetapi banyak juga pembeli yang berasal dari luar daerah.“Harga yang kami tawarkan relatif murah. Untuk satu kodi busana Muslim kami menjual dengan harga satu sampai dua juta rupiah,” kata Mujahid.
Begitu juga dengan Rubiatun, pedagang busana Muslim lainnya merasakan hal yang sama. Dalam sebulan, omzet penjualan produk-produknya bisa mencapai Rp 100 juta. Agar produknya terus diminati pembeli Rubiatun selalu melakukan inovasi desain produk.
Pasar Tasik Thamrin City lantai 5 ini memang dikenal, baik di Indonesia maupun negara tetangga, sebagai sentra grosiran busana Muslim. Dengan harga murah, pembeli bisa mendapatkan produk-produk berkualitas. [desastian]