JAKARTA (voa-islam.com) - Silaturahim Ormas-Lembaga Islam (SOLI) menyampaikan peryataan bersama Ormas-Lembaga Islam tingkat pusat tentang perkembangan politik di Mesir.
Pernyataan tersebut dibuka oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsudin di gedung dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
“Sebuah krisis politik yang berpangkal pada kudeta militer yang sangat memprihatinkan,” kata Din Syamsudin, saat menggelar konferensi pers, Senin (8/7/2013).
Bagi kami Ormas dan Lembaga Islam di Indonesia melihat apa yang terjadi di Mesir, kudeta militer tersebut akan membawa dampak sistemik terhadap stabilitas, baik dunia Arab dan dunia Islam pada umumnya
Menurutnya, krisis politik di Mesir akan membawa dampak sistemik terhadap dunia Arab dan dunia Islam.
“Bagi kami Ormas dan Lembaga Islam di Indonesia melihat apa yang terjadi di Mesir, kudeta militer tersebut akan membawa dampak sistemik terhadap stabilitas, baik dunia Arab dan dunia Islam pada umumnya,” jelasnya.
Selanjutnya, pernyataan bersama SOLI terkait perkembangan politik di Mesir dibacakan Sekjen Persaudaraan Muslim Indonesia, Imam Suhardjo.
Dalam rilis pernyataan sikap tersebut, Kudeta terhadap Mursi merupakan sebuah pengkhianatan. Ormas dan Lembaga Islam di Indonesia juga menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban dalam krisis politik di Mesir.
Sangat prihatin dengan kondisi dan perkembangan politik yang terjadi di Mesir serta turut berduka cita atas wafatnya warga negara Mesir...
“Sangat prihatin dengan kondisi dan perkembangan politik yang terjadi di Mesir serta turut berduka cita atas wafatnya warga negara Mesir dan mereka yang terluka di dalam kerusuhan antar kelompok politik,” kata Imam saat membacakan rilis tersebut.
SOLI juga menyerukan agar berbagai bentuk kekerasan dihentikan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak lagi.
“Menyerukan dihentikannya berbagai macam bentuk kekerasan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak lagi. Kepada semua pihak yang terlibat hendaknya memulai langkah-langkah perundingan dan pembicaraan damai untuk mencari jalan keluar yang terbaik bagi penyelesaian politik di Mesir,” sambungnya.
Menyerukan dihentikannya berbagai macam bentuk kekerasan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak lagi...
Di sisi lain, masyarakat internasional dan negara-negara tertentu diharapkan tidak melakukan intervensi politik di Mesir.
“Mengharapkan kepada masyarakat internasional dan negara-negara tertentu untuk tidak melakukan intervensi politik dalam bentuk apa pun, serta memberikan kesempatan kepada pemerintah dan rakyat Mesir untuk menyelesaikan masalah dalam negeri mereka sendiri,” demikian pernyataan tersebut yang ditandatangani lebih dari dari 20 perwakilan ormas-ormas Islam di Indonesia seperti DDII, Persis, Al-Ittihadiyah, Parmusi dan lain-lain namun tak terlihat perwakilan dari PBNU. [Ahmed Widad]