View Full Version
Kamis, 11 Jul 2013

Pemerhati Gerakan Jihad: Campur Tangan Amerika di Suriah Sangat Jelas

SOLO (voa-islam.com) – Setiap konflik sosial dan peperangan yang terjadi di negara berpenduduk muslim seperti Afghanistan, Iraq, Yaman, Somalia dan lain sebagainya tidak akan lepas dari campur tangan Amerika Serikat (AS) didalamnya.

Begitu pula konflik yang sekarang ini sedang terjadi di salah satu bumi Syam, yakni Suriah. Meski AS tidak secara langsung menurunkan pasukan dan tentaranya, namun keterlibatan AS terhadap konflik di Suriah nyata.

...Ya kalau campur tangan Amerika itukan sudah biasa, termasuk di Suriah...

Hal ini dikatakan pemerhati gerakan jihad internasional, Ustadz Dr H Amir Mahmud. Ia menjelaskan, campur tangan AS yang nampak ke permukaan terkait konflik di Suriah adalah pengiriman bantuan uang dan pengiriman pasukan dari pemerintah Syi’ah Iraq Nurri Al-Maliki kepada Bashar Assad.

Sejak invasi AS tahun 2003 ke Iraq, pemerintah AS menancapkan hegemoninya di bumi kaya minyak tersebut lewat agen dan penguasa bonekanya, Nurri Al-Maliki. Selain itu, AS juga secara rutin memeberikan bantuan dana terhadap pemerintahan bonekanya tersebut.

Artinya, bantuan uang dan pengiriman pasukan militer serta milisi Syi’ah dari Iraq ke Suriah tentunya sudah mendapatkan persetujuan dan restu dari AS. Untuk itu, dengan tegas Ustadz Amir membantah jika AS telah membantu oposisi Suriah, apalagi para mujahidin.

...Dimana saja gerakan internasional itu tidak lepas dari gerakan-gerakan yang di bawah naungan atau campur tangan Amerika, agen-agennya dan antek-anteknya, itu sudah jelas...

Karena yang terjadi dalam konflik di Suriah adalah perang antara Islam versus Syi’ah. Komunitas Islam dari kalangan mujahidin yang bertujuan menegakkan daulah dan khilafah Islamiyyah di bumi Syam, melawan kaum Syi’ah mulai dari Iraq, Libanon, Turki dan negara Syi’ah Iran.

“Ya kalau campur tangan Amerika itukan sudah biasa, termasuk di Suriah. Dimana saja gerakan internasional itu tidak lepas dari gerakan-gerakan yang di bawah naungan atau campur tangan Amerika, agen-agennya dan antek-anteknya, itu sudah jelas,” tegas Ustadz Amir kepada voa-islam.com pada Senin (8/7/2013). [Khalid Khalifah]


latestnews

View Full Version