View Full Version
Jum'at, 12 Jul 2013

Polisi Bohong Soal Data Napi yang Kabur dari LP Tanjung Gusta Medan?

JAKARTA (voa-islam.com) - Kerusuhan di LP Klas I Tanjung Gusta belum juga mereda hingga tengah malam. Dikabarkan api masih berkobar dan belum berhasil dipadamkan.

Perlawanan dari para Napi pun terus berlangsung dan menyulitkan aparat gabungan TNI dan Polri masuk ke dalam LP.

Sementara itu, aparat kepolisian merilis jumlah narapidana kasus “terorisme”yang kabur dari LP Tanjung Gusta Medan sebanyak 22 orang, sebagaimana dikutip kantor berita Antara.

"Diperkirakan sekitar 200 orang melarikan diri , termasuk kemungkinan tahanan teroris 22 orang. Saat ini petugas polisi sedang melakukan pengejaran," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis malam.

Data dari kepolisian terkait tahanan napi teroris yang kabur dari lapas kelas I Tanjung Gusta, Medan yakni :

  1. Pamriyanto alias Suryo Putra.
  2. Zumirin alias Sobirin
  3. Anton Sujarwo alias Supriyadi.
  4. Marwan alias Nanong
  5. Abdul Ghani Siregar
  6. Pautan alias Robi
  7. Fadli sadama
  8. M. Chair
  9. Agus Sunyoto
  10. Jajah Miharja Fadila
  11. Beben khairul rizal.
  12. Nibras
  13. Suriyadi
  14. Hasbuddin
  15. Munir alias Abu Rimba
  16. Gema Awal Ramadhan.
  17. Ismarwan
  18. Muktar alias TGK Muktar
  19. Andri Marlan.
  20. Chairul Fuadi.
  21. Muksin Kamal.
  22. Khairul Gazali.

Data jumlah tahanan kabur yang disampaikan aparat kepolisian tersebut tidak valid dan cenderung membohongi publik. Menurut informasi yang dihimpun, jumlah tahanan kasus “terorisme” di Tanjung Gusta tidak sebanyak 22 orang, tetapi jumlah total mereka hanya 15 orang dan 7 orang sisanya sudah dipindahkan ke Aceh serta LP lainnya.

Bahkan yang lebih memalukan adalah Polri menyebut nama Khairul Gazali sebagai salah satu teroris dari 22 narapidana terorisme yang melarikan diri dari LP Tanjung Gusta. Padahal, sejak persidangan Khairul Gazali tidak ditahan di LP Tanjung Gusta, ia dipisahkan dari tahanan lainnya dan kemungkinan ditahan di Polresta Medan.

Selan itu, selama ini Khairul Gazali dikenal sebagai boneka BNPT dan Densus 88 yang kerap turut serta dalam proyek deradikalisasi dan mendiskreditkan para mujahidin.

Bahkan Khairul Gazali sering diajak “keluyuran” Kepala BNPT, Ansyaad Mbai untuk membedah buku tulisannya di hotel-hotel berbintang.

Sebut saja, acara bedah buku Khoirul Ghazali yang berjudul “Mereka Bukan Thoghut” di Hotel Grand Sahid Jl. Jend.Sudirman No.86 Jakarta pada sabtu pagi(17/12/2011).

Lalu  novel “Kabut Jihad” tulisan Khairul Ghazali ini juga dibedah di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (20/6/2012). [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version