SOLO (voa-islam.com) – Pembantaian keji dan tidak manusiawi yang dilakukan rezim Syi’ah Nushoiriyyah Bashar Assad terhadap kaum muslimin di Suriah memang sangat memilukan dan menyayat hati. Pembantaian tersebut juga tidak dilakukan sendiri oleh kaum Syi’ah di Suriah.
Milisi Syi’ah Shahibah yang ada di Suriah juga ikut terlibat dalam membantai kaum muslimin Suriah. tentara Syi’ah luar negeri seperti dari Iraq, Turki, Iran dan tentara Syi’ah Hizubullah Libanon juga terjun ke Suriah untuk menopang kekuasaan Bashar Asssad.
...Apakah mereka tidak melihat, para wanita dan anak-anak dibantai seperti itu? Ada yang dibakar, disiksa sebelum dibunuh, diperkosa sebelum dibunuh? Bahkan ada yang dikubur hidup-hidup karena tak mau bilang laa ilaaha illa bashar?...
Selain itu, negara komunis seperti Rusia dan China yang selama ini dekat dengan Iran dan merupakan sekutu rezim Syi’ah Bashar Assad juga tak ketinggalan. Kedua negara tersebut secara rutin juga memasok senjata kepada tentara dan milisi Syi’ah di Suriah.
Menurut Ustadz Dr H Amir Mahmud, kejahatan kemanusiaan dalam bentuk apapun tak dibenarkan oleh dunia internasional. Apalagi dalam konflik di Suriah, yang terjadi lebih dari sebuah tragedi kemanusian.
Pemerhati gerakan jihad internasional ini menegaskan, diam saja tanpa membantu sama sekali atas penderitaan kaum muslimin di Suriah merupakan sebuah kedzoliman. Sedangkan pembelaan yang dilakukan sebagian orang terhadap pembantaian tersebut adalah tindakan konyol.
...Jadi kalau ada orang-orang yang masih diam dan bahkan membela pembantaian yang dilakukan Bashar (Assad -red) dan kelompok Syi’ah di Suriah itu tindakan konyol...
“Apakah mereka tidak melihat, para wanita dan anak-anak dibantai seperti itu? Ada yang dibakar, disiksa sebelum dibunuh, diperkosa sebelum dibunuh? Bahkan ada yang dikubur hidup-hidup karena tak mau bilang laa ilaaha illa bashar?,” tanyanya.
“Jadi kalau ada orang-orang yang masih diam dan bahkan membela pembantaian yang dilakukan Bashar (Assad -red) dan kelompok Syi’ah di Suriah itu tindakan konyol,” tegas Ustadz Amir kepada voa-islam.com pada Senin (8/7/2013). [Khalid Khalifah]
BERITA TERKAIT: