View Full Version
Senin, 15 Jul 2013

Terkait Rusuh LP Tanjung Gusta, Ansyaad Mbai Berkicau Lagi Soal Fadli

JAKARTA (voa-islam.com) – Terkait kerusuhan dan adanya kebakaran hebat yang terjadi di LP Klas I Tanjung Gusta Medan Sumatra Utara pada Kamis (11/7/2013) malam, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menduga Fadli Sadama kembali kepada kelompoknya.

“Semua kemungkinan bisa saja terjadi, paling tidak yang pertama kali dia lakukan adalah kembali ke jaringannya yang lama,” kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai seperti dilansir detik.com usai acara diskusi di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (15/7/2013).

Ansyaad mengatakan, BNPT dan Densus 88 saat ini masih melakukan pengejaran terhadap Fadli. “Sampai saat ini masih kita cari dan kita dalami keberadaannya bagaimana,” kata Mbai.

...Semua kemungkinan bisa saja terjadi, paling tidak yang pertama kali dia lakukan adalah kembali ke jaringannya yang lama...

Selain itu, BNPT juga mengirimkan tim khusus untuk mengejar terpidana teroris Fadli Sadama yang lari dari LP Tanjung Gusta. Fadli diimbau untuk menyerah daripada Densus 88 melakukan penindakan.

“Kita mengimbau Fadli Sadama untuk lebih baik menyerahkan diri daripada harus lari,” ujarnya.

Menurut Ansyaad, jika Densus 88 saat melakukan pengejaran terhadap Fadli dalam kondisi yang tidak kondusif, maka tindakan tembak di tempat seperti yang sudah biasa dilakukan “pasukan burung hantu” terhadap aktivis Islam lainnya yang dituduh teroris akan dilakukan.

...Kita mengimbau Fadli Sadama untuk lebih baik menyerahkan diri daripada harus lari...

“Dan ketika ketemu oleh Densus dalam kondisi yang tidak kondusif harus diambil tindakan tegas,” ucap Mbai.

Sebelumnya juga tersiar kabar, saat Fadli Sadama kabur dari LP Tanjung Gusta, dirinya tertembak dan syahid. Namun koordinator TPM, H Achmad Michdan selaku penasehat hukum Fadli menegaskan kabar tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Fadli Sadama bin Mahmudin alias Fernando alias Buyung alias Adek (28 tahun) adalah salah satu narapidana LP Klas I Tanjung Gusta yang berhasil meloloskan diri saat terjadi kebakaran pada Kamis malam itu.

...Dan ketika ketemu oleh Densus dalam kondisi yang tidak kondusif harus diambil tindakan tegas...

Sebelumnya, Ansyaad mengatakan, Fadli Sadama merupakan tersangka teroris yang berhasil di tangkap Densus 88 karena membantu perampokan bank CIMB Niaga di Medan pada 18 Agustus 2010.

Mbai juga pernah berkicau, tugas Fadli adalah berbisnis narkoba untuk kegiatan terorisme dan perampokan di Medan. Uang hasil perampokan itu, kata Mbai, dipakai untuk membeli senjata. Sejak saat itu, muncul istilah Narco-Terrorism.

Bahkan secara membabi buta, Ansyaad Mbai dan Gories Merre yang saat itu menjabat Kepala BNN juga menuduh ustadz Abu Bakar Ba’asyir menjalankan bisnis narkotika dari balik jeruji besi Mabes Polri.

Namun hingga saat ini, tuduhan dan fitnah keji tersebut tak terbukti sama sekali. Sebaliknya, BNPT yang hobi melempar issue Narco-Terrorism, justru anggota Densus 88 sendiri yang terbukti menjadi bandar narkotika. [Khal-fah/dbs]


latestnews

View Full Version