SUKOREJO, KENDAL (voa-islam.com) – Berikut ini kronologi bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) Temanggung dengan para preman Kristen Kafir pada hari Rabu (17/7/2013) petang di Sukorejo Kendal Jateng menurut investigasi yang berhasil dihimpun kontributor voa-islam.com langsung dari TKP.
Rabu sore, sesudah berkumpul di markas FPI kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung yang berbatasan dengan kecamatan Bejen kabupaten Kendal, laskar FPI Temanggung yang berjumlah 29 orang yang menaiki sejumlah kendaraan bermotor dan tiga mobil melakukan konvoi dan survei tempat maksiat.
Tempat maksiat yang pertama kali disurvei adalah tempat judi togel yang berada di kecamatan Patean kabupaten Kendal. Laskar FPI datang ketempat itu tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya mengitari tempat tersebut.
Sebab, tujuan awal mereka hanya untuk konvoi dan survei tanpa membawa senjata apapun ke sejumlah tempat maksiat yang masih beroperasi selama bulan Ramadhan. Bukan untuk sweeping sebagaimana yang diberitakan oleh media massa pada umumnya.
Setelah itu, laskar FPI bergerak kearah barat di sebuah karaoke yang sering digunakan untuk maksiat dan tempat mesum pasangan tidak sah atau tempat perzinahan, yang berada di kawasan terminal Sukorejo yang letaknya ± 1 km di sebelah barat bunderan atau alun-alun Sukorejo.
Setelah melakukan konvoi dan survei di tempat karaoke maksiat dan mesum di kawasan terminal Sukorejo, laskar FPI Temanggung bergerak menuju tempat pelacuran atau lokalisasi SARIM ALASKA. Dari terminal Sukorejo, laskar FPI menuju ke timur dan melewati bunderan Sukorejo.
Dari bunderan Sukorejo, laskar FPI berhenti sejenak di pom bensin yang tak jauh dari bunderan Sukorejo, sebelum menuju ke lokalisasi SARIM ALASKA. Dari pom bensin tersebut, laskar FPI lalu ke utara terus hingga sampai di sebuah alas (hutan) yang terkenal dengan sebutan “Alas Karet” atau ALASKA.
Laskar FPI Dikeroyok oleh Ratusan Preman Kristen Kafir, Bukan oleh Warga
Sesampainya di lokalisasi SARIM ALASKA, laskar FPI Temanggung hanya mengitari tempat pelacuran tersebut tanpa berhenti. Tiba-tiba, laskar FPI Temanggung dihadang ratusan preman Kristen Kafir yang menjadi becking tempat pelacuran sambil menbawa senjata tajam (sajam) seperti pedang dan parang.
Karena kalah jumlah, dan posisi laskar FPI Temanggung sedari awal bukanlah untuk sweeping, maka mereka lebih banyak bertahan. Tapi karena kepungan para preman Kristen Kafir yang dipimpin dan digerakkan oleh Erick cukup banyak, akhirnya laskar FPI kewalahan dan kocar-kacir.
Erick adalah pimpinan sebuah perkumpulan preman yang bernama “Roggolawe”. Erick yang beragama Kristen ini juga dikenal sebagai sosok yang sering membekengi sejumlah tempat maksiat seperti judi togel, karaoke mesum, dan tempat maksiat lainnya di Kendal dan Temanggung
Dari pengeroyokan tersebut, tiga laskar FPI Temanggung mengalami luka parah yang cukup serius hingga dilarikan ke rumah sakit (RS) Tugurejo di Semarang oleh beberapa ikhwan Sukorejo yang mengetahui kejadian tersebut.
Sedangkan dua mobil milik FPI Temanggung, yakni mobil Panther dan Grand Max rusak parah karena dirusak oleh para preman Kristen Kafir. setelah merusak dua mobil dan mengeroyok laskar FPI, mereka lalu pergi begitu saja.
Bagaimana Peran Aparat Keamanan dan Intelejen?
Saat pengeroyokan berlangsung, bukannya tidak ada aparat keamanan. Mulai dari tempat karaoke mesum di kawasan terminal Sukorejo, laskar FPI selalu di tempel oleh aparat gabungan dari TNI dan Polri. Namun saat laskar FPI hendak ke SARIM ALASKA, aparat menjauh.
Seakan-seakan, aparat sudah mengetahui skenario yang bakal terjadi, yakni dikepungnya 29 laskar FPI oleh ratusan preman Kristen Kafir yang bersenjata tajam lengkap. Selain itu, aparat juga terkesan “membiarkan” laskar FPI “digebuki” oleh ratusan preman yang ternyata sudah standby di SARIM ALASKA.
Aparat TNI maupun Polri baru mendekat ke SARIM ALASKA setelah para preman Kristen Kafir berhasil membuat laskar FPI babak belur dan merusak dua mobil milik FPI. Seketika itu pula aparat juga tidak mengejar atau menangkap para preman Kristen Kafir pengeroyok laskar FPI.
Sebaliknya, dua laskar FPI yang masih mendapatkan perawatan di RS Tugurejo Semarang, malam itu juga malah dipanggil pihak kepolisian Sukorejo untuk dimintai keterangan. Saat memberikan keterangannya, dua laskar FPI tersebut juga ditemani oleh sejumlah ikhwan Sukorejo.
Setelah selesai diperiksa dan dimintai keterangannya, dua laskar FPI yang menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan para preman Kristen Kafir tersebut kemudian dijemput oleh Ustadz Burhanuddin, ketua FPI Ngadirejo di Mapolsek Sukorejo.
Demikian kronologi singkat dan kejadian penganiayaan dan pengeroyokan (kalau di media massa pada umumnya diberitakan “Bentrok FPI vs Warga”) yang dilakukan oleh ratusan preman Kristen Kafir terhadap laskar FPI pada Rabu (17/7/2013) petang.
Insya Allah kronologi dari peristiwa yang terjadi pada hari Kamis (18/7/2013) siang hingga petang akan disampaikan pada berita selanjutnya, karena informasi yang diperoleh kontributor voa-islam.com sampai saat ini masih belum utuh dan lengkap. [Khalid Khalifah]
BERITA TERKAIT :