View Full Version
Ahad, 21 Jul 2013

Pimred An-Najah: Muhammadiyah & NU Tidaklah Sama dengan Syi'ah

KLATEN (voa-islam.com) – Orang-orang Syi’ah punya keyakinan bahwa surga itu diciptakan bagi siapa saja yang ta’at kepada Ali bin Abi Tholib ra, meskipun manusia tersebut durhaka dan kufur kepada Allah Swt.

Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Redaksi (Pimred) majalah bulanan An-Najah, ustadz Mas’ud Izzul Mujahid kepada voa-islam.com saat kajian bertema “Mengenal Sejarah Agama Syi’ah” pada Senin (15/7/2013) di masjid Al Huda Kerun, Klaten, Jawa Tengah.

“Kalau kita, kaum muslimin mengatakan, surga diciptakan bagi siapa saja yang ta’at kepada Allah, walaupun dibenci oleh manusia. Tapi kalau orang Syi’ah mengatakan bahwa, surga diciptakan bagi siapa saja yang ta’at kepada Ali (bin Abi Tholib -red) walaupun durhaka kepada Allah,” katanya.

...Kalau kita, kaum muslimin mengatakan, surga diciptakan bagi siapa saja yang ta’at kepada Allah, walaupun dibenci oleh manusia. Tapi kalau orang Syi’ah mengatakan bahwa, surga diciptakan bagi siapa saja yang ta’at kepada Ali (bin Abi Tholib -red) walaupun durhaka kepada Allah...

Untuk itu, lanjut ustadz Mas’ud, akan terasa aneh jika ada seseorang atau komunitas yang menyamakan kelompok Syi’ah yang jelas kesesatannya dan kekufurannya, dengan dua ormas terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU).

“Maka menjadi aneh jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Syi’ah itu sama dengan Muhammadiyah atau NU, atau madzhab-madzhab lainnya didalam Islam,” herannya.

Pria kelahiran NTB ini juga menegaskan, jika para pendiri NU maupun Muhammadiyah masih hidup, maka mereka akan marah besar jika kedua lembaganya tersebut disamakan dengan kelopok sesat Syi’ah.

“Saya itu yakin, kalau Kyai Haji Hasyim Asy’ari masih hidup, atau Kyai Haji Ahmad Dahlan masih hidup, beliau pasti marah. Karena Syi’ah disamakan dengan NU atau Muhammadiyah,” tegasnya.

...Maka menjadi aneh jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Syi’ah itu sama dengan Muhammadiyah atau NU, atau madzhab-madzhab lainnya didalam Islam...

“Lha wong Muhammadiyah tidak pernah mengajarkan bahwa surga itu diciptakan bagi siapa saja yang ta’at pada Ali (bin Abi Tholib -red) meskipun durhaka kepada Allah kok,” imbuhnya.

Ustadz Mas’ud menjelaskan bahwa, Syi'ah Kafir Karena Konsep Ke-Tuhanannya Berbeda dengan Agama Islam. Orang  Islam meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang punya hak untuk menghidupkan.

Sedangkan orang Syi’ah menyakini bahwa para imam Syi’ah itu bisa menentukan kapan seseorang bisa mati dan hidup. Para imam Syi’ah juga diyakini bisa menentukan seseorang untuk masuk neraka atau surga.

...Saya itu yakin, kalau Kyai Haji Hasyim Asy’ari masih hidup, atau Kyai Haji Ahmad Dahlan masih hidup, beliau pasti marah. Karena Syi’ah disamakan dengan NU atau Muhammadiyah...

...Lha wong Muhammadiyah tidak pernah mengajarkan bahwa surga itu diciptakan bagi siapa saja yang ta’at pada Ali (bin Abi Tholib -red) meskipun durhaka kepada Allah kok...

“Umat Islam juga meyakini bahwa haq yang menghidupkan dan mematikan itu Allah, tidak ada manusia yang bisa mengundurkan dan memajukan ajal itu, hatta (walaupun -red) para Nabi dan Rasul, kalau Allah sudah menetapkan ajalnya,” ujarnya.

“Tetapi orang-orang Syi’ah mengatakan, imam-imam kita itu tau, kapan mereka mati dan tidak akan mati kecuali atas kehendak pribadi (para imam Syi’ah itu -red). Jadi, kalau ada malaikat maut mau mencabut nyawa para imam Syi’ah, itu kalau imam Syi’ahnya gak mau, maka malaikat akan batal untuk mencabutnya,” ungkapnya.

Dengan konsep ke-Tuhanan dan berbagai macam ajaran lain yang tidak sama itulah, maka jelas sekali bahwa Muhammadiyah dan NU tidak sama dengan kelompok sesat seperti Syi’ah.

...Masak ajaran dan keyakinan seperti ini mau disamakan dengan Muhammadiyah dan NU? Ya jelas berbeda antara Muhammadiyah dan NU dengan ajaran Syi’ah yang sesat dan kufurnya seperti itu...

“Makanya saya katakan, konsep ke-Tuhanan Syi’ah itu sudah gak jelas, siapa yang mereka ibadahi, Allah atau imamnya? Allah atau Ali? Allah atau Fathimah? Bahkan dalam beberapa riwayat, mereka mengatakan, para imam mereka punya kewenangan untuk menentukan, manusia mana yang akan masuk neraka dan yang akan masuk surga, ” ucapnya.

“Masak ajaran dan keyakinan seperti ini mau disamakan dengan Muhammadiyah dan NU? Ya jelas berbeda antara Muhammadiyah dan NU dengan ajaran Syi’ah yang sesat dan kufurnya seperti itu,” tandasnya. [Khalid Khalifah]


latestnews

View Full Version