TULUNGAGUNG (voa-islam.com) – Seperti diutarakan Direktur CIIA, Harits Abu Ulya, di bulan suci Ramadhan ini ternyata tak membuat BNPT dan Densus 88 meredam nafsu membunuhnya.
Hal itu terbukti dengan kasus penembakan terhadap dua orang pria di Jalan Pahlawan, Kota Tulungagung, Jawa Timur.
Lagi-lagi menurut saksi mata, para terduga tersebut ditembak oleh Densus 88 dari jarak dekat dan tanpa perlawanan.
"Mereka ditembak dari jarak kurang satu meter. Tidak terlihat ada upaya perlawanan, hanya salah satu pria terlihat sempat berdiri dan bergerak ke belakang Mbak Mimin (penjual warung kopi) sebelum ditembak di bagian kepalanya hingga tewas," kata Suprianto, salah seorang saksi mata yang mengaku melihat langsung peristiwa penggerebekan dan penembakan, Senin (22/7/2013).
Suprianto berada tak jauh dari lokasi penembakan saat kejadian. Meski tak menyebut persis posisinya saat itu, Suprianto memastikan melihat langsung kronologi penembakan dan penangkapan empat terduga teroris yang terjadi di warung kopi belakang halte bus Jalan Pahlawan, Kota Tulungagung, sekitar pukul 08.45 WIB.
Setelah menembak salah satu terduga yang bergerak ke belakang penjaga warung kopi, anggota Densus 88 yang sama juga menembak satu dari tiga terduga lainnya yang masih duduk. Kesaksian tersebut dibenarkan warga lain yang berada tak jauh dari lokasi penggerebekan.
Suyadi dan Suroso, misalnya, mereka mengatakan bahwa tembakan dilakukan hanya beberapa detik setelah beberapa pria mengendarai Toyota Xenia turun dan menghampiri keempat pria terduga teroris tersebut.
"Tidak ada perkelahian ataupun kericuhan. Begitu mereka (Densus) turun lalu terdengar suara tembakan tiga kali dan dua pria yang ada di warung Mbak Min roboh. Dua pria lainnya lalu diringkus di tempat dan dirobohkan di pinggir jalan," tutur Suyadi, tukang becak yang mangkal tak jauh dari lokasi kejadian.
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono beralasan bahwa penembakan terpaksa dilakukan karena kedua terduga masing-masing membawa senjata api dan bom rakitan. Namun demikian ia sama sekali tak menjelaskan apakah para terduga melakukan perlawanan. [Widad/mtr/ant]