JAKARTA (voa-islam.com) - Pernyataan SBY yang menuding Front Pembela Islam (FPI) melakukan kekerasan dan main hakim sendiri ternyata disampaikan pula melalui jejaring sosial twitter dan facebook.
“Untuk FPI, hentikan kekerasan dan main hakim sendiri. Untuk Polri, saya perintahkan tegakkan hukum seadil-adilnya,” demikian kutipan status SBY tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen FPI, KH. Ahmad Shabri Lubis dengan tegas membantahnya.
“SBY mengkonsumsi berita yang tidak akurat. Sehingga dia membela pelacuran dan premanisme!” tegasnya kepada voa-islam.com, Senin (22/7/2013).
SBY mengkonsumsi berita yang tidak akurat. Sehingga dia membela pelacuran dan premanisme!
Ia mempertanyakan di mana letak kesalahan FPI yang mengingatakan sejumlah tempat maksiat di Kendal yang tetap buka di bulan suci Ramadhan.
“Dimana letak salahnya FPI? FPI hanya mengingatkan pelacuran di Kendal yang dibiarkan buka dibulan suci Ramadhan adalah menodai Islam,” ujarnya.
Sebaliknya, menurut ustadz Shabri, FPI justru menjadi korban kekerasan premanisme yang membela pelacuran.
“FPI korban kekerasan premanisme. Sekarang sudah 4 orang preman yang menjadi provokator ditangkap polisi,” tuturnya.
Ustadz Shabri juga mengungkapkan, bahwa FPI telah menyampaikan rilis terkait insiden bentrokan di Kendal pada Kamis (18/7/2013).
Dimana letak salahnya FPI? FPI hanya mengingatkan pelacuran di Kendal yang dibiarkan buka dibulan suci Ramadhan adalah menodai Islam
Pertama, pada hari Rabu, 8 Ramadhan 1434 H / 17 Juli 2013 M, DPW FPI Temanggung melakukan buka bersama. Namun di sela-sela menjelang kegiatan tersebut FPI melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
FPI korban kekerasan premanisme. sekarang sudah 4 orang preman yang menjadi provokator ditangkap polisi
Kedua, pada hari Kamis, 9 Ramadhan 1434 H / 18 Juli 2013 M, laskar FPI sholat di Masjid Bundaran Sukorejo untuk monitoring keadaan dengan jumlah anggota yang terbatas.