View Full Version
Selasa, 23 Jul 2013

Desakan Penutupan Situs Islam oleh Eva Sundari PDIP hanya Kentut

JAKARTA (voa-islam.com) - Desakan politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari kepada Menkominfo untuk memblokir situs-situs dinilai hanya sebagai igauan bahkan kentut oleh Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya.

Menurut Harits pernyataan Eva yang menuding situs-situs Islam sebagai situs radikal tak perlu ditanggapi serius.

“Kelihatan sekali jadi wakil rakyat kok kerjanya ngigau. Jadi produk ngigau itu sama saja dengan kentut, bikin polusi di kehidupan sosial politik masyarakat saja. Jadi tidak perlu ditanggapi serius,” ungkap Harits Abu Ulya kepada voa-islam.com, Senin (22/7/2013).

Selain itu, Harits juga menyoroti pernyataan Eva terkait bom Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya. Menurutnya, isu terorisme masih menjadi barang dagangan untuk berbagai kepentingan.

“Menurut saya ini lebay dan ada kesengajaan mendramatisir. Saya menduga di balik ini adalah ada rencana drama perburuan teroris yang lebih besar dalam pekan-pekan mendatang. Drama Bom ini hanya pemicunya saja. Mengingat isu Teroris masih menjadi barang dagangan seksi untuk berbagai kepentingan, misal; untuk menaikkan reputasi aparat keamanan, mencari dana hibah, mencari pangkat dan jabatan,” jelasnya.

Kelihatan sekali jadi wakil rakyat kok kerjanya ngigau. Jadi produk ngigau itu sama saja dengan kentut, bikin polusi di kehidupan sosial politik masyarakat saja.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota DPR RI, Eva Kusuma Sundari mendesak Menkominfo untuk memblokir situs-situs Islam yang ditudingnya sebagai situs radikal.

“PDIP sangat berharap agar Menkominfo menutup situs-situs yang sudah meresahkan masyarakat dan aktivis-aktivis anti-kekerasan karena mengajarkan radikalisme, seperti Al Busroh.com, millahibrahim.wordpress.com, Millahibrahim.com, Arrahmah.com, VOI-voice of islam, jihat.com, dan tauhid wal jihat, yang bisa mendorong apa yang disebut self- radicalism (radikalisasi sukarela), dan mengantar seseorang mengambil tindakan radikal termasuk membuat bom,” papar Eva. “Tauhid wal jihat yang bisa mendorong apa yang disebut self- radicalism dan mengantar seseorang mengambil tindakan radikal termasuk membuat bom,” kata Eva, Sabtu (20/7/2013).

Namun, tuduhan Eva tersebut ternyata tidak valid bahkan salah alamat. Layaknya orang yang Gaptek, beberapa situs yang diminta blokir oleh politisi PDIP itu memang tidak aktif bahkan ada yang dijual. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version