View Full Version
Rabu, 31 Jul 2013

Suasana Puasa di Jalur Gaza-Palestina, Penjara Terbesar Didunia

JAKARTA (voa-islam.com) - Empat hari menjelang tibanya bulan suci Ramadhan 1434 H, dunia Islam dipenjuru dunia dikejutkan dengan sebuah peristiwa yang sangat mencengangkan dan mengagetkan, yaitu peristiwa kudeta paksa terhadap pemerintahan “sah” Mesir, DR Mohammad Mursi.

Kudeta militer yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdul Fattah al-Sissi dan pihak sekuler, liberal, kelompok sesat Syi’ah dan Kristen Koptik yang bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Zionis Israel.

Kudeta paksa terhadap pemimpin yang mereka pilih, mereka angkat secara sah melalui pemilihan umum dan sistem Demokrasi yang diagung-agungkan dapat menciptakan keadilan dan kesejahteraan setahun silam, yaitu di Mesir, negara yang dijuluki negara Piramid.

Satu hari setelah berhasil mengkudeta Presiden Mesir terpilih, DR Mursi, militer Mesir yang dipimpin oleh Jenderal al-Sissi pun kemudian mengirimkan pasukan tambahan mereka untuk menjaga pintu perlintasan Rafah yang menghubungkan antara Mesir dan Jalur Gaza Palestina.

...Satu hari setelah berhasil mengkudeta Presiden Mesir terpilih, DR Mursi, militer Mesir yang dipimpin oleh Jenderal al-Sissi kemudian mengirimkan pasukan tambahan untuk menjaga pintu perlintasan Rafah dan menghancurkan puluhan terowongan yang menjadi "urat nadi" warga Gaza untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari...

Seruan penutupan pintu Rafah pun dilakukan militer Mesir selama lima hari untuk. Tak hanya itu, Junta Militer Mesir juga menyerukan pembongkaran dan penghancuran terowongan, dan hal itupun mulai dilakukan. Akhirnya, puluhan terowongan yang terbentang antara Gaza dan Mesir pun hancur berantakan.

Padahal terowongan tersebut bagi warga Gaza adalah “urat nadi” mereka, dan nafas mereka untuk mendapatkan bahan makanan dan bertahan hidup. Lebih dari 1,7 juta jiwa jumlah penduduk Gaza bisa dikatakan 99 % makan dan minum serta hidup mereka mengandalkan terowongan tersebut.

Sedangkan wilayah Gaza hanya seluas 360 kilometer persegi dengan panjang wilayah 47 kilo meter. Keberadaan wilayah Gaza diapit oleh bagian barat Gaza pantai lautan bebas yang dijaga ketat oleh puluhan kapal perang militer Zionis Israel.

Sedangkan dibagian timur Gaza terbentang panjangnya kawat berduri yang bermuatan listrik tegangan tinggi serta terlihat pos penembak jitu para tentara Zionis Israel yang tersebar di sepanjang timur Gaza. Sniper tentara Zionis Israel siap kapan saja menarik pelatuk senjatanya bagi petani Gaza.

...Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1434 H dan penghacuran terowongan oleh militer Mesir serta pintu Rafah ditutup, alhamdulillah wilayah Gaza sedang musim sayur mayur dan buah-buahan dimana warga Gaza menjadikan sebagai bahan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya...

Sedangkan para petani Jalur Gaza yang beraktifitas di lahan milik warga Gaza, dibagian utara Gaza terbentang tembok yang sangat kokoh dengan tinggi tembok 19 meter, diatas tembok tersebut sudah tersedia pos penembak jitu tentara Zionis Israel yang siap menembaki mereka.

Satu-satunya perbatasan atau akses bagi warga Gaza yaitu di daerah selatan Gaza yang berbatasan langsung dengan wilayah Mesir. Tapi, yang membingungkan bagi penulis, yakni abdillah Onim, relawan Indonesia yang menetap di Gaza sejak 4 tahun silam, pintu perlintasan Rafah pun ditutup dan diperketat bagi warga asing.

Onim yang menikah dengan muslimah Gaza serta sudah dikarunia 1 putri usia 1,4 tahun yang diberi nama Filindo (artinya Filistin - Indonesia) tersebut agak kewalahan dan bingung dikarenakan bukan tidak boleh masuk ke Gaza melalui pintu Rafah akan tetapi warga asing tidak diijinkan merapat atau menuju Rafah.

Ada teman saya mahasiswa di Kairo yang berniat pergi ke pintu perlintasan Rafah untuk menjemput seorang relawan Mer-C, akan tetapi teman saya tersebut baru sampai jembatan terusan Suez dan pihak militer Mesir menyuruh teman saya itu balik arah dan kembali ke Kairo.

...Jadi, wilayah Gaza itu saya juluki dengan penjara terbesar didunia karena kota kecil seukuran kurang lebih seluas kota Jakarta, ibukota negara Indonesia ini sedang diblokade dari semua lini dan sedang dikepung sejak tahun 2007 oleh Zionis Israel...

Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1434 H, bertepatan dengan terowongan di hancurkan oleh militer Mesir serta pintu Rafah ditutup, alhamdulillah wilayah Gaza sedang musim sayur mayur dan buah-buahan dimana warga Gaza menjadikan sebagai bahan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya.

Dalam beberapa hari saja, bukan selama bulan Ramadhan, karena sayur dan buah-buahan tersebut pun jumlahnya tidak terlalu diandalkan. Selama ini warga Gaza mengandalkan bahan makanan yang pasokannya dari luar Gaza, yakni di masukkan melalui terowongan.

Jadi, wilayah Gaza itu saya juluki dengan penjara terbesar didunia karena kota kecil seukuran kurang lebih seluas kota Jakarta, ibukota negara Indonesia ini sedang diblokade dari semua lini dan sedang dikepung sejak tahun 2007 oleh Zionis Israel.

Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga amal ibadah kita di terima oleh Allah Swt. Aamiin..

Salam dari Abdillah Onim, Relawan Indonesia untuk Palestina dan Penanggung jawab Zakat untuk Gaza-Palestina. [Khal-fah/Onim]


latestnews

View Full Version