View Full Version
Jum'at, 02 Aug 2013

Subhanallah!! Ibu-Ibu Warga Kradenan pun Menyambut Jenazah Eko Klaten

KLATEN (voa-islam.com) – Salah satu warga dan tokoh masyarakat desa Kradenan, Hadi mengatakan, berita yang ada di media pada umumnya bahwa para warga menolak kedatangan jenazah Eko Suryanto adalah issue belaka.

Menurutnya, warga dukuh Mluwih desa Kradenan sangat menerima dan menyambut baik kedatangan jenazah Eko. Sikap warga terhadap keluarga Bapak Sugiyanto dan Ibu Tuginem selaku kedua orang tua Eko juga baik.

“Warga itu menerima ini, jenazah Eko dengan sangat baik. Kan ada media yang banyak mengabarkan kalau (jenazah Eko -red) itu ditolak. Padahal kenyataannya 180 derajat,” katanya kepada voa-islam.com pada Kamis (1/8/2013) sebelum jenazah Eko tiba.

...Warga itu menerima ini, jenazah Eko dengan sangat baik. Kan ada media yang banyak mengabarkan kalau (jenazah Eko -red) itu ditolak. Padahal kenyataannya 180 derajat...

Hadi mengungkapkan, tak hanya dari aktivis Islam yang menyambut baik kedatangan jenazah Eko dengan memasang sejumlah spanduk "Selamat Datang Syuhada".

Sambutan baik juga datang dari warga. Hal ini terbukti dengan adanya ibu-ibu warga desa Kradenan yang hadir dirumah kediaman bu Tuginem sejak sore hingga larut malam menunggu kedatangan jenazah Eko.

“Buktinya, itu ada ibu-ibu warga sini banyak yang hadir dan menyambut jenazah (Eko -red). Padahal inikan sudah larut malam. Dan mereka itu disini sejak sore tadi,” paparnya.

...Buktinya, itu ada ibu-ibu warga sini banyak yang hadir dan menyambut jenazah (Eko -red). Padahal inikan sudah larut malam. Dan mereka itu disini sejak sore tadi...

Tak hanya ibu-ibu, bapak-bapak paguyuban dukuh Mluwih juga akan sangat baik memperlakukan jenazah Eko, penyambutan para tamu dan teman-teman Eko, maupun ketika jenazah tiba di kediaman orang tuanya.

“Bapak-bapak paguyuban warga dukuh Mluwih juga sama, kita disini semua menerima. Buktinya kami mengenakan pakaian seragam yang sama, yang biasa kita pakai untuk kegiatan sosial lainnya,” jelasnya.

Untuk itu, tegas Hadi, tidak ada satupun warga yang menolak kedatangan jenazah Eko. Bahkan, Wiyono, kepala desa Kradenan yang langsung menjemput jenazah Eko ke Jakarta dan yang akan memberikan sambutan sebelum jenazah dimakamkan.

...Jadi tidak ada itu yang menolak. Intinya warga menerima jenazah (Eko –red), perangkat desa Kradenan mulai dari Pak Lurah (Wiyono -red) dan lainnya juga menerima...

“Jadi tidak ada itu yang menolak. Intinya warga menerima jenazah (Eko –red), perangkat desa Kradenan mulai dari Pak Lurah (Wiyono -red) dan lainnya juga menerima dan menghormati jenazah maupun keluarganya,” tandasnya.

Seperti diberitakan www.voa-islam.com sebelumnya, Eko Suryanto merupakan salah satu dari dua aktvis Islam korban pembunuhan Densus 88 di sebuah warung kopi di Tulungagung Jawa Timur, pada Senin (22/7/2013) lalu.

Eko adalah pemuda kelahiran dukuh Mluweh Rt.15/Rw.07, desa Kradenan, kecamatan Trucuk, kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 28 Juli 1991 silam yang menurut para warga, sangat baik dan selalu berprestasi di sekolahnya. [Khalid Khalifah]


latestnews

View Full Version