LAMONGAN (voa-islam.com) - Jenazah Muhammad Hidayah alias Dayat akhirnya dimakamkan pihak keluarga di Lingkungan Gowa RT 03, RW 03 Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur pada Jum’at (2/8/2013).
Dayat merupakan salah satu korban penembakan Densus 88 saat ia berada di sebuah warung kopi, di Jalan Pahlawan, Kota Tulungagung, Jawa Timur pada Senin (22/7/2013).
Menurut Mubarok, kakak ipar almarhum Dayat, terdapat satu luka tembak di dekat pelipis. Selain itu tubuh Dayat juga terdapat bekas jahitan di dada hingga ke pusat.
“Terlihat ada pembelahan dari dagu sampai ke pusat. Kalau luka tembak ada di pelipis, lubangnya selebar jari telunjuk dan Sudah dimakamkan kemarin,” ujarnya kepada voa-islam.com, Sabtu (3/7/2013).
Mubarok juga menyampaikan tanda-tanda syahid yang dilihatnya. Menurut keterangan supir ambulance, tidak ada bau busuk pada jenazah Dayat.
“Jenazah ini, menurut supirnya dia tenang karena tidak ada tercium bau busuk dari mulai Jakarta sampai jawa timur ini,” tuturnya.
Ia menambahkan, tubuhnya juga lemas. Meski sudah lebih dari satu minggu darahnya masih mengalir saat dimandikan kembali di rumah.
“Saya sendiri melihat tubuhnya lebih lemas dibanding kita yang hidup. Kulitnya juga segar, lebih cerah. Dari kesaksian semua orang yang lihat darahnya juga masih mengalir. Sampai di rumah sini juga darahnya masih mengalir,” jelasnya.
Sementara itu, sama sekali tak ada penolakan dari masyarakat setempat. Bahkan, menurut Mubarok ribuan kaum muslimin dari berbagai daerah datang melayat atas meninggalnya Dayat.
“Alhamdulillah tidak ada penolakan disini, justru ribuan umat Islam datang menghadiri pemakaman,” tutupnya. [Ahmed Widad]