KLATEN (voa-islam.com) – Tidak hanya para warga dukuh Mluwih desa Kradenan kecamatan Trucuk kabupaten Klaten yang menyatakan Eko Suryanto sebagai anak yang baik dan berprestasi di sekolahnya.
Menurut Arkanul, juru bicara (jubir) yang mewakili keluarga, putra pertama pasangan Sugiyanto dan Tuginem juga anak yang sopan dan santu dalam bertutur kata.
“Yang kita tau ya anaknya sopan. Jadi kalau untuk ukuran pemuda itukan jarang pakai bahasa alus kromo (waktu berbicara -red). Tapi dia (Eko -red) sudah bisa melakukannya,” katanya kepada voa-islam.com pada Jum’at (2/8/2013) seusai pemakaman.
...Yang kita tau ya anaknya sopan. Jadi kalau untuk ukuran pemuda itukan jarang pakai bahasa alus kromo (waktu berbicara -red). Tapi dia (Eko -red) sudah bisa melakukannya...
Pria yang biasa disapa Pak Guru ini menjelaskan bahwa selama ini tidak ada sesuatu yang aneh dan mencurigakan pada diri Eko yang oleh polisi disebut sebagai Rizal.
Pergauannya dengan teman-temannya, dengan para warga, dan juga sikapnya kepada keluarga sangat baik semuanya. Untuk itu, keluarga pun mengaku heran dengan label “teroris” yang disematkan kepada Eko.
“Selama yang kita tau juga anaknya baik, tidak ada sesuatu yang mencurigakan yang dia (eko -red) lakukan. Baik pergaulannya dengan teman, keluarga ataupun warga, insya Allah baik,” ujarnya.
...Selama yang kita tau juga anaknya baik, tidak ada sesuatu yang mencurigakan yang dia (eko -red) lakukan. Baik pergaulannya dengan teman, keluarga ataupun warga, insya Allah baik...
Meski demikian, lanjut Arkan, baik keluarga maupun para warga tidak terpengaruh dengan label yang diberikan oleh polisi maupun media-media umum yang terkesan menyudutkan Eko dan keluarganya.
Arkan menegaskan, kepercayaan warga dan keluarga terhadap pemuda dari empat bersaudara ini lantaran semasa hidupnya dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dan berbakti pada orang tua.
“Dia umurnya sekarang sekitar 22 tahun, dan punya tiga adik perempuan. Anaknya berbakti dan bertanggung jawab,” tandasnya.
...Umurnya sekarang sekitar 22 tahun. Anaknya berbakti dan bertanggung jawab...
Seperti diberitakan www.voa-islam.com sebelumnya, Eko Suryanto merupakan salah satu dari dua aktvis Islam korban pembunuhan Densus 88 di sebuah warung kopi di Tulungagung Jawa Timur, pada Senin (22/7/2013) lalu.
Eko adalah pemuda kelahiran dukuh Mluweh Rt.15/Rw.07, desa Kradenan, kecamatan Trucuk, kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 28 Juli 1991 silam yang menurut para warga dan keluarga, sangat baik dan selalu berprestasi di sekolahnya. [Khalid Khalifah]
BERITA TERKAIT: