SALMA (voa-islam.com) – Suasana Jum’at (9/8/2013), di hari kedua Idul Fithri Salma masih dibayang-bayangi serangan brutal tentara rezim Assad.
Kali ini ancaman datang dari serangan udara pesawat MIG buatan Rusia yang memuntahkan roket-roket ke kawasan Salma. Ini membuktikan bahwa gencatan senjata yang sering diberitakan adalah tidak benar, bagi Syiah Nushairiyah tidak ada hari Idul Fithri ataupun hari-hari yang wajib dimuliakan, justru hari-hari yang dimuliakan seperti Jum'at pada setiap pekannya dijadikan ajang penyerangan besar-besaran untuk menakut-nakuti kaum Muslimin yang akan beribadah.
Imam dan khatib Jum’at pada hari itu adalah Abu Harits Ketua Tim ke-8 HASI, Abu Harits menyampaikan pentingnya menjaga diri dari perbuatan yang menyelisihi syariat Allah dan Sunnah Rasulullah SAW, karena hal tersebut adalah sebab utama kekalahan bagi kaum muslimin sebagaimana Allah SWT mengabadikan pelajaran tentang perang uhud pada surat Ali Imran ayat 152.
Usai shalat Jum’at berjama'ah tim kembali bertugas di RSL Salma, tercatat pada hari Jumat itu pasien berjumlah sekitar 25 korban luka-luka yang ditangani dan ada dua yang meninggal dunia, semoga Allah menganugrahkan kesyahidan.
Korban-korban tersebut berjatuhan disebabkan karena serangan pesawat tempur MIG yang menumpahkan roket-roketnya ke daerah sekitar kota salma. Tepatnya pukul 18.40 waktu setempat tempat ledakan berjarak sekitar 200 meter dari RSL Salma.
Selain memberikan bantuan kepada korban serangan, tim medis HASI juga memberikan pelayanan kepada masyarakat sejak pukul 10.00 waktu setempat. tercatat oleh kami ada 5 pasien yang ditangani. keluhan mereka di antaranya adalah penyakit umum seperti, batuk, pilek, susah bernafas dan gangguan pencernaan. [Widad/Abu Harits]