View Full Version
Kamis, 15 Aug 2013

Ini Kesaksian Ryan, Remaja Korban Pembacokan Preman Lamongan

TUBAN (voa-islam.com) - Terkait peristiwa bentrokan warga Desa Dengok, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Senin (12/8/2013), terdapat sejumlah temuan hasil investigasi kontributor voa-islam.com di Lamongan pada Rabu (14/8/2013).

Jika media sekuler kerap memberitakan bahwa bentrokan terjadi antara warga dengan FPI, sebaliknya penuturan salah seorang korban dalam bentrokan tersebut amat bertolak belakang.

Ryan (17 tahun) yang menjadi salah satu korban pembacokan, menyampaikan bahwa para pelaku penganiayaan atas dirinya adalah para preman yang akhirnya memicu bentrokan.

Ia pun menuturkan kronologi kejadian penganiayaan yang menimpanya, hingga kini ia masih dalam kondisi luka-luka.

  1. Sekitar pukul 22.30 WIB  malam tanggal 11 Agustus 2013 sepulang dari minum kopi di Wayan ia dihadang sekelompok pemuda yang masing-masing bersenjatakan pedang.
  2. Tanpa bertanya dan mengatakan apapun, sekelompok pemuda bersenjata tadi langsung menyerang dan membacok kepala Ryan hingga kulit kepalanya terkelupas.
  3. Ryan yang berusaha melawan, kedua jari lengan kirinya terluka dan hampir putus karena berusaha menangkis sabetan pedang.
  4. Dengan kondisi bersimbah darah dan pingsan, sekitar pukul 22.45 WIB malam Ryan dibawa ke RS PKU Lamongan.
  5. Sekitar pukul 23.00 WIB malam ayah Ryan, Suyakin (44 tahun) diberitahu oleh warga bahwa puteranya berada RS PKU Lamongan jadi korban pembacokan.
  6. Malam itu juga tubuh Ryan yang mengalami luka parah dan sudah banyak mengeluarkan darah segera di rujuk ke RS Medika di Tuban, karena kondisinya yang parah dan tidak ada tenaga medis yang siap segera menangani luka-luka Ryan.
  7. Sekitar pukul 00.00 WIB malam Ryan tiba di RS Medika Tuban dan langsung di tangani.

Perlu di ketahui saat dibesuk selasa pagi di RS Medika Tuban, ditanyakan ke ayahnya mengenai aktivitas Ryan kesehariannya, Ryan setiap harinya memberi makan bebek-bebek milik ustadz Faruq yang merupakan mantan anggota FPI, di luar itu aktivitasnya sebagaimana remaja umur 17 tahun.

”Mungkin karena Ryan pegawinya Faruq, jadi dia dibacok,” Ujar Suyakin. Ryan yang menjadi korban pembacokan, mendapat luka 5 jahitan di kepala, dan hampir kehabisan darah sehingga harus dipenuhi dengan 2 kantong darah. [Bram/Widad]


latestnews

View Full Version