View Full Version
Rabu, 21 Aug 2013

Hadapi Media Sekuler, Habib Rizieq Dukung Jurnalis Islam Bersatu

JAKARTA (voa-islam.com) – Kehadiran Jurnalis Islam Bersatu atau yang disingkat JITU mendapat dukungan positif dari Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab. Dukungan itu disampaikan saat  beberapa anggota JITU beraudiensi dengan Habib Rizieq di markas DPP FPI di Jalan Petamburan III, Senin (19/8) lalu.

Dalam silaturahim JITU-FPI tersebut, Ketua JITU Surya Fachrizal yang didampingi Sekjen JITU Muhammad Pizaro Nevelen Tauhidi dan beberapa anggota JITU lainnya diterima dengan baik oleh Habib Rizieq dan beberapa staf FPI lainnya.

Sebagai ta’aruf, Sekjen JITU Muhammad Pizaro terlebih dulu memperkenalkan ihwal histori JITU, latar belakang pendirian, program, dan agenda ke depan. Berangkat dari visi-misi yang sama, JITU yang didalamnya tidak hanya bergabung jurnalis muslim dari beberapa media Islam, tapi juga media umum lainnya, diharapkan bersatu padu menghimpun kekuatan untuk mengcounter opini menyesatkan di masyarakat yang kerap merugikan umat Islam.

 “JITU yang merupakan wadah berkumpulnya para jurnalis muslim dari berbagai media yang ada, berupaya untuk terus membangun komunikasi, bukan hanya dengan sesame jurnalis, tapi juga para ulama, tokoh masyarakat dan elemen lainnya.  JITU mencoba untuk istiqamah mengawal permasalahan umat, menjalankan fungsi kontrol di masyarakat dalam rangka menegakkan amar maruf nahi munkar dan tentu saja mencari solusinya,” ungkap Pizaro yang menjadi juru bicara JITU.

Hingga saat ini ada beberapa program JITU yang telah dilaksanakan, diantaranya: memberikan pelatihan jurnalistik kepada masyarakat, khususnya kalangan akademis, mengikuti misi kemanusiaan (Road For Peace) ke Malaysia, Thailand, dan perbatasan Myanmar. JITU bekerjasama dengan Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) juga telah meliput konflik di Suriah, insya Allah Mesir dalam waktu dekat ini. Ke depan JITU berencana akan melakukan ekspedisi Jurnalistik dari Sabang – Merauke.

Di dalam negeri, JITU telah melakukan investigasi terkait peristiwa yang terjadi di Kendal dan Lamongan. “Ternyata, banyak masyarakat muslim di beberapa daerah mengharapkan kehadiran media Islam, mengingat banyak media sekuler yang suka memplintir pemberitaan. Seperti motto JITU, katakan yang haq itu haq, mengingat kebenaran selalu ditutupi, bahkan dengan seenaknya suka mengarang-ngarang berita,” jelas Pizaro yang diakui juga oleh Habib Rizieq.

Kekuatan Media

Sementara itu dikatakan Habib Rizieq, dengan kehadiran JITU dalam melakukan investigasi di Kendal, misalnya, sangat membantu FPI dan masyarakat pada umumnya. “Ketika fakta dan hasil investigasi itu diungkap di sejumlah media islam, jelas sangat membantu. Itu luar biasa.”

Dalam kesempatan itu, Habib juga menyinggung soal kasus di Lamongan. Pada prinsipnya, DPP FPI mendukung kegiatan amar ma’ruf nahi mungkar mereka, hanya saja ada masalah internal organisasi FPI. Sejak 2008  FPI Lamongan tidak mau ikut prosedur dengan kebijakan DPP FPI, sehingga dibekukan.

Habib mengakui media memiliki kekuatan yang dahsyat. Ia memberi contoh, Ikhwanul Muslim (IM) di Mesir yang mengakar di lapisan masyarakat, akhirnya jebol juga oleh gempuran media sekuler dengan memprovokasi masyarakat dengan memberi stigma kepada IM dengan memberitakan Presiden Mursi tidak mampu memimpin, diskriminatif, bahkan disebut-sebut sebagai kelompok teroris.  Ketika masyarakat liberal membakar kantor IM di 30 titik, intelijen dan militer Mesir mulai bermain. [desastian]


latestnews

View Full Version