View Full Version
Jum'at, 23 Aug 2013

Densus Todongkan Pistol, Anak-anak Histeris Orang Tua Iswahyudi Shock

BEKASI (voa-islam.com) - Ummu Azzam, istri dari Iswahyudi mengungkapkan kronologis penangkapan suaminya oleh Densus 88 di Bekasi yang disertai kekerasan di depan anak-anak dan membuat orang tuanya yang sudah sepuh menjadi shock.

Saat itu, Densus 88 dengan bersenjata lengkap menyergap Iswahyudi saat sedang berbaring bercengkrama bersama keluarga besar dan keponakannya di Kampung Pintu Air, Jalan Jembatan Barokah, Gang Mandiri RT 06/03 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria Bekasi kota.

Densus dengan kasar menodongkan senjata di depan anak-anak bahkan mendorong orang tua Iswahyudi yang sudah sepuh, hingga ia terjatuh menimpa cucunya yang masih balita.

...lalu Densus 88 jorogin ibu mertua saya yang sudah tua sambil ditodong sama pistol lalu jatuh menimpa anak saya yang paling kecil. Kami semua didorong-dorong ditodong pistol

“Penangkapan suami saya dilakukan pas azan shalat Isya’ waktu itu suami saya sedang tidur rebahan, lalu Densus 88 datang, jumlahnya sekitar 15 orang langsung menangkap suami saya. Suami saya hanya sempat ngomong; ada apa ini? Lalu kami yang waktu itu sedang kumpul bersama keluarga juga berkata sama; ada apa? Termasuk ibu saya berkata demikian, lalu Densus 88 jorogin ibu mertua saya yang sudah tua sambil ditodong sama pistol lalu jatuh menimpa anak saya yang paling kecil. Kami semua didorong-dorong ditodong pistol,” ujar Ummu Azzam kepada voa-islam.com, saat ditemui di TKP penangkapan Iswahyudi, Rabu (21/8/2013).

Ia tidak menyangka Densus 88 yang dikerahkan begitu banyak dan bersenjata lengkap, sementara suaminya tidak melakukan perlawanan dan tidak membawa apa-apa.

“Saya tidak menyangka, hanya untuk menangkap satu orang saja mereka mengerahkan sampai lima belas orang Densus dengan senjata lengkap. Padahal suami saya tidak ada apa-apa, tidak membawa apa-apa,” tuturnya.

...ada bapak saya juga yang sedang sakit langsung shock, anak-anak pun menangis histeris

Malam itu pun menjadi malam yang amat mencekam bagi keluaga besar Iswahyudi, padahal awalanya mereka sedang berkumpul untuk bersuka cita menghadiri wisuda salah seorang adik Iswahyudi keesokan harinya.

“Di dalam rumah ini banyak anak-anak kecil, ada orang tua lansia juga karena kami sedang berkumpul karena rencananya besok akan ada wisuda adik saya yang terakhir, lalu ada bapak saya juga yang sedang sakit langsung shock, anak-anak pun menangis histeris,” ungkapnya.

Tak hanya kepada orang dewasa, bahkan kepada anak-anak pun Densus 88 berlaku kasar.

Densus 88 tidak membawa surat penangkapan, salah seorang anggota aparat bernama Jefri hanya menunjukkan surat tugas, itu pun sudah kadaluarsa

“Densus pun membentak; diam, jangan ada yang bergerak sambil menodongkan pistol. Lalu anak saya yang paling besar umur 5 tahun didorong Densus diperlakukan kasar,” ujarnya.

Saat ditanya, apakah Densus 88 membawa surat penangkapan, Ummu Azzam menjawab, “Densus 88 tidak membawa surat penangkapan, salah seorang anggota aparat bernama Jefri hanya menunjukkan surat tugas, itu pun sudah kadaluarsa,” ucapnya.

Akibat tindakan kekerasan yang dilakukan Densus 88 tersebut, keluarga Iswahyudi melaporkan hal tersebut ke Komnas HAM siang tadi. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version