JAKARTA (voa-islam.com) – Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir menyesalkan logika yang dibangun kaum sekuler terkait ajang Internasional Miss World yang bakal digelar di Indonesia dalam waktu dekat ini. Logika mereka adalah jika kontes Miss World ini lancar, berarti Indonesia aman.
“Jelas, ini logika atau cara berpikir yang salah. Seakan-akan kemaksiatan yang dibiarkan itu tanda Indonesia aman-aman saja. Logika itu tak lebih sebuah pelecehan intelektual dan moral. Cara berpikir seperti ini tidak boleh menjadi tradisi logika bagi negara dan masyarakat, ini logika sesat yang dijungkir-balikkan,” ungkap Ustadz Bachtiar Nasir kepada voa-islam usai Tabligh Akbar Tolak Miss World di Masjid Al Furqan, DDII, Jakarta, belum lama ini.
Begitu juga logika yang dikembangkan seperti ini: Kalau Indonesia aman dan lancar, maka investor akan datang. Jelas, ini logika yang sangat kapitalistik. Logika menyesatkan ini harus dilawan.
“Kita sebut saja Thailand yang devisa negaranya diperoleh dari lokasi prostitusi, kemaksiatan, dan miras. Namun, lama-lama mereka menyadari, bahwa bencana social yang diderita lebih mahal ongkosnya dari income nagara yang didapat,” ujar Ust Bachtiar.
Secara ekonomi dan bisnis, produk Indonesia yang laku di pasaran, dengan menggandeng even Miss World, sebetulnya juga tidak terlalu signifikan. “Ini cuma produk kecantikan saja. Barangkali hanya Sari Ayu saja, itu pun tidak sampai mempengaruhi pasar yang besar.”
Yang terjadi dari efek diadakan Miss World adalah invasi globalisasi, dan bentuk penjajahan ekonomi Indonesia. Selain kosmetik, sarung Bali menjadi alasan untuk mendongkrak ekonomi Indonesia. “Itu alasan bodoh. Terlalu banyak cara untuk menggunakan media yang lebih murah untuk mempromosikan produk Indonesia dengan cara yang lebih sehat. Juga banyak cara untuk memajukan produk Indonesia tanpa harus menghancurkan moral anak bangsa.Buat apa negara keluarkan triliunan rupiah untuk menyusun kurikum pendidikan karakter, jika akhirnya dirusak oleh event-event seperti ini.
“Logika atau cara berpikir yang keliru itu tidak boleh dimiliki oleh para petinggi negara, pengusaha, masyarakat, apalagi tokoh masyarakat dan ulamanya.”
Meski Miss World dibalut atau dikemas dengan ketimuran, bagi Bachtiar Nasir, itu Cuma kamuflase saja untuk menipu umat islam Indonesia. Sejak awal, Miss World memiliki konsep dan ideology yang salah. “Ibarat babi yang haram itu dikemas dengan sesuatu yang seolah halal, padahal tetap saja haram. Sudah sangat jelas, Miss World adalah program kaum kapitalis, liberalis, dan para pecinta kemaksiatan,” tandasnya. [desastian]