JAKARTA (voa-islam.com) – Selain membawa misi jahiliyah, ajang seperti Miss World juga membawa misi zionis dan agenda kapitalis. Dari segi keuntungan, panitia penyelenggara Miss World sudah mengeruk keuntungan dari sejumlah sponsor hingga 450 juta dollar.
“Jadi, jelas, dibalik kontes kecantikan Miss World, uang bermain dibelakangnya,” ujar pengamat zionis internasional, Muhammad Pizaro Novelen Tauhidi kepada voa-islam.
Lebih jauh Pizaro menjelaskan, yang namanya agenda zionis itu adalah mencabut kecintaan pemuda pada Islam. Bahkan mengutip Muhammad Quthb pernah mengatakan, seorang anak yang rusak bisa menjadi baik, bila mendapat pengasuh ibu yang baik. Tapi sebaliknya, seorang ibu yang akhlaknya rusak hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Karenanya, yang dihancurkan oleh Zionis Yahudi adalah wanitanya terlebih dahulu.
“Jika pemuda-pemudi Islam sudah jauh dari Al Qur’an dan Islam, maka kehancuran akan datang. Invasi budaya seperti Miss World sesungguhnya lebih dahsyat daya rusaknya ketimbang seribu meriam.”
Pizaro menyesalkan jika ada ulama yang diam menyikapi Miss World. Terlebih jika ada yang mendukung ajang kebatilan ini. “Fatwa MUI saja sudah merilis bahwa Miss World itu haram.”
Miss World, kontes pamer tubuh ini sebenarnya baru dihelat di Indonesia tahun 2000-an. Tahun 80-an atau sebelumnya kontes-kontesan ini dilarang oleh pemerintah Soeharto. Melalui Keputusan Pemerintah yang dikeluarkan Mendikbud nomor 237/ U/84 pasal 4 dan 6, perempuan Indonesia dilarang mengikuti kontes-kontes kecantikan Miss World tidak Meningkatkan Ekonomi.
“ Tidaklah mungkin kita beralasan ajang Miss World ini bakal diadakan untuk menarik sektor investasi perusahaan asing ke Indonesia. Itu jelas tidak nyambung. Sebuah perusahaan asing yang akan melakukan investasi baik skala kecil maupun besar seperti manufacturing di Indonesia tidak akan gegabah menjatuhkan keputusannya hanya karena “Indonesia sudah dikenal karena pernah mengadakan ajang Miss World”.
Nonsen Naikkan Parawisata
Jadi untuk alasan yang ini, kita bisa coret tebal tebal karena hal itu adalah sesuatu yang tidak berhubungan secara langsung. Salah satu argumen peserta kontes putri-putrian macam Miss Universe itu adalah, mereka bisa menaikkan turis mancanegara, meningkatkan pariwisata.
“Mari kita lihat datanya. Venezuela adalah negera yg memenangkan Miss Universe 2008 dan 2009, pertumbuhan turis mancanegara mereka setelah wanita mereka menang? Minus 3%. Jepang yang memenangkan tahun 2007, pertumbuhan turisnya setelah menang, nol sekian persen saja.Dan Kanada, menang tahun 2005.”
Berikut data kunjungan turis di negeri itu:
19.145.000 (2004)
18.771.000 (2005)
18.265.000 (2006)
17.935.000 (2007)
17.142.000 (2008)
Menakjubkan, sejak menang Miss Universe, kunjungan turis ke Kanada turun drastis dari 18juta orang tinggal 17 juta orang. Di mana letak dampak kontes putrid-putrian itu? “Saya ingin sekali orang-orang yang mendukung kontes putrid-putrian, membaca data-data tersebut,” kata Pizaro. [desastian]