BEKASI (voa-islam.com) - Ummu Azzam, istri Iswahyudi yang beberapa waktu lalu ditangkap Densus 88, hingga saat ini tak bisa membesuk suaminya. Jangankan membesuk, di mana posisi suaminya ditahan pun aparat kepolisian tak tahu.
Padahal, sudah lebih dari 7 x 24 jam sebagaimana diatur dalam UU Terorisme, Ummu Azzam tak juga menerima informasi keberadaan suaminya dari Polri, termasuk ia juga belum menerima surat penangkapan hingga detik ini.
“Belum ada pemberitahuann surat penangkapan sampai saat ini. Bahkan kami tidak tahu mas Iswahyudi ada dimana. Waktu itu keluarga pernah ke Polda tapi ngga ada. Polisi sendiri ngga tahu ditempatin di mana,” ujarnya kepada voa-islam.com, Kamis (29/8/2013).
Pihak keluarga selama ini berinisiatif sendiri mencari di mana keberadaan Iswahyudi ditahan, namun belum mendapatkan hasil.
“Kita ke Polda Selasa pagi kemarin atas saran dari TPM, lalu dicek ke Mabes juga ngga ada. Rencananya Jum’at mau ke Mako Rimob, Kelapa Dua Depok, sama orang tua, siapa tahu bisa ketemu di sana,” ujarnya berharap.
Sementara itu, police line di tempat usaha kebab milik suaminya hingga kini pun masih belum dicabut pihak kepolisian. Ummu Azzam pun tak bisa melanjutkan usaha suaminya, padahal selama ini usaha tersebut menjadi sandaran ekonomi keluarga sehari-hari.
“Rumah sudah dilepas police line tapi di tempat usaha belum. Padahal di dalam freezer ada daging untuk dagangan,” ungkapnya.
Koordinator TPM, Achmad Michdan selaku kuasa hukum keluarga menyatakan hal ini jelas suatu pelanggaran. Apabila pihak keluarga belum juga mendapat kepastian maka TPM akan menempuh jalur hukum.
“Ini pelanggaran, jika belum ada kepastian dalam waktu dekat kita akan laporkan ke Komnas HAM dan melakukan pra peradilan,” kata Michdan.
Untuk diketahui, Iswahyudi selama ini dikenal tetangganya sebagai sosok yang ramah dan mudah berbaur dengan warga lain.
Bahkan Iswahyudi yang memiliki usaha kebab, kerap membagikan dagangan kebabnya kepada warga.
Iswahyudi ditangkap Densus 88 pada Selasa (20/8/2013) saat ia sedang bercengkrama bersama keluarga besar dan keponakannya di Kampung Pintu Air, Jalan Jembatan Barokah, Gang Mandiri RT 06/03 Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria Bekasi kota. [Ahmed Widad]