View Full Version
Jum'at, 30 Aug 2013

Jangan Harap Mencium Aroma Surga Bagi Wanita yang Pamer Aurat

JAKARTA (voa-islam.com) – Camkanlah hadits Rasulullah saw yang satu ini: "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang ditangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain, dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim)

Itukah sebabnya, kenapa umat Islam menolak diselenggarakannya Miss World. Mau tahu? Inilah alasannya:

1. Budaya Barat (Kafir)

Kontes kecantikan seperti Miss World bukanlah berasal dari budaya Islam melainkan budaya yang digelar dan diikut oleh orang-orang kafir di negara-negara Barat.

2. Ajang Kapitalisasi & Komoditi Perempuan

 

Sejarahnya, kontes kecantikan Miss World di Amerika tahun 1952 diadakan sebagai cara untuk promosi produk pakaian dalam wanita. Keuntungan dari acara ini sangatlah besar, karena mampu menjaring penonton yang sangat banyak. Ajang ini adalah ajang bisnis alias mengeruk keuntungan dari hak siar yang akan dijual  di seluruh negara. Dan motif bisnis ini tetap berlaku hingga sekarang.

3. Mitos Kecantikan yang Menyesatkan

Kontes kecantikan membuat masyarakat terjebak dalam mitos kecantikan yang menyesatkan. Kecantikan wanita dinilai dengan penampilan fisik. Mitos kecantikan ini berdampak sangat besar bagi mental dan gaya hidup perempuan. Banyak yang akhirnya tidak merasa puas dengan fisik yang dimiliknya.

Para wanita akhirnya berlomba-lomba untuk merubah dirinya menjadi putih, langsing, hidung mancung, kaki lenjang  bak super model. Bahkan mereka rela merogoh saku dalam-dalam sampai melakukan operasi plastik untuk bisa cantik seperti yang dipertontonkan kontes kecantikan.

4. Menodai Citra Indonesia

Menjadi ironis, bukankah Indonesia adalah negeri Muslim terbesar di dunia? Bahkan salah satu tempat yang dipilih untuk ajang ini adalah Kab. Bogor yang memiliki dikenal religius. Tentu ini akan menodai Ini akan menodai citra negara Indonesia, lebih dari itu ajang ini dapat meliberalkan kaum muslim di Indonesia yang mayoritas Muslim.

5. Mempropagandakan pola hedonisme dan materialisme.

Rasulullah saw sudah mengingatkan kita lewat sabdanya, dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031, shahih)

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah Saw bersabda, “Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun memasukinya.” Para shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (Muttafaqun ‘Alaihi)

"Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kerudungnya ke dadanya" (QS An-Nur:31). [desastian]

 


latestnews

View Full Version