View Full Version
Sabtu, 31 Aug 2013

Situasi Tak Kondusif, Anggota MTA Demak Diamankan di Kantor MTA Pusat

SOLO (voa-islam.com) – Sekretaris Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) Pusat, Drs Medi menegaskan bahwa pimpinan dan anggota MTA Demak tidak kabur saat ratusan massa mendatangi markas MTA Demak, Rabu (22/8/2013) kemarin.

Ratusan massa yang berasal dari Banser NU, Gerakan Pemuda Ansor dan lainnya mendatangi markas MTA Demak yang beralamat di rumah pak Supardi di desa Dondong untuk membubarkan dan menutup paksa pengajian MTA yang sudah berjalan selama tiga tahun.

Alamat rumah pak Supardi yang dipakai untuk pengajian rutin MTA itu berada di desa Dondong, kecamatan Demak Kota, kabupaten Demak, Jawa Tengah. Banser NU hendak menutup paksa dengan alasan bahwa warga merasa resah dengan pengajian MTA.

...Bukan kabur yaa.. jadi karena situasinya tidak kondusif, dari pada nanti mereka dirumah dipaksa-paksa ya, sekarang tinggal di (kantor MTA -red) pusat...

Menurut pak Medi, pak Supardi yang sekaligus ketua 2 binaan MTA Dondong, dan juga pimpinan MTA Dondong lainnya saat kejadian di intruksikan pengurus MTA Pusat untuk meninggalkan rumahnya, dan sementara waktu berada di kantor MTA Pusat di Solo.

Opsi tersebut dipilih karena sebelum kejadian, kondisi di desa Dondong tidak kondusif. Hal itu juga dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada anggota maupun pimpinan MTA Dondong.

“Bukan kabur yaa.. jadi karena situasinya tidak kondusif, pra dan pasca kejadian juga ya seperti itu, dari pada nanti mereka dirumah dipaksa-paksa ya, sekarang tinggal di (kantor MTA -red) pusat ini,” kata pak Medi saat ditemui voa-islam.com dikantor MTA Pusat di Solo, Senin (26/8/2013) siang.

Hingga saat ini, lanjut pak Medi, pihaknya belum mendapatkan informasi terkini dan lebih lanjut pasca pengerahan massa Banser NU untuk membubarkan dan menutup paksa pengajian MTA .

...Untuk saat ini, kita hanya bisa mengatakan Banser yaa, karena menurut informasi yang kita dapat, mereka itu pakai atribut Banser ya...

“Kondisi terkini saya belum mengikuti kelanjutannya ya, jadi belum tau, nanti saya akan mengecek lagi kepada yang menangani hal itu,” ujarnya.

Saat ditanya apakah ada pihak lain selain Banser NU yang menjadi aktor intelektual dalam pengerahan massa tersebut, pak Medi menjawab diplomatis bahwa saat ini dirinya hanya melihat sesuai fakta yang ada.

“Untuk saat ini, kita hanya bisa mengatakan Banser yaa, karena menurut informasi yang kita dapat, mereka itu pakai atribut Bantuan Ansor Serbaguna, Banser ya. Jadi saat ini kita hanya melihat fakta dilapangan saja,” ucapnya. [Khalid Khalifah]

BERITA TERKAIT:

  1. Berjalan 3 Tahun, Pengajian MTA di Demak Hendak Dibubarkan Banser


latestnews

View Full Version