JAKARTA (voa-islam.com) - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab Asy-Syafi’i dengan tegas menyatakan bahwa FPI menolak ajang maksiat Miss World.
Hal ini disampaikan Habib Rizieq dalam konferensi pers FPI di Markas Syariah, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat.
Diantara dasar penolakan FPI terhadap kontes maksiat Miss World adalah larangan yang disampaikan Presiden Soeharto di era orde baru ketika itu.
“Larangan Presiden RI ke 2, bapak H Muhammad Soeharto sebagaimana disampaikan Menteri Urusan Peranan Wanita RI, ibu Mien Sugandi pada tanggal 28 Mei 1996 di Istana Merdeka setelah menghadap Presiden saat itu,” kata Habib Rizieq di hadapan ribuan umat Islam yang hadir, pada Ahad (1/9/2013).
Ketika ibu Mien Sugandi menghadap pak Harto, menyampaikan keinginan sekelompok orang untuk mengirim Puteri Indonesia mengikuti acara Miss World atau Miss Universe di luar negeri pak Harto hanya menjawab satu kalimat; “itu bukan budaya kita”
Habib Rizieq mengungkapkan FPI memiliki arsip berita penolakan Presiden Soeharto yang pada saat itu dimuat di berbagai media, diantaranya koran Suara Pembaruan yang terbit pada tanggal 29 Mei 1996.
“Ketika ibu Mien Sugandi menghadap pak Harto, menyampaikan keinginan sekelompok orang untuk mengirim Puteri Indonesia mengikuti acara Miss World atau Miss Universe di luar negeri pak Harto hanya menjawab satu kalimat; “itu bukan budaya kita”,” ungkapnya.
Ironisnya zaman yang disebut dengan era reformasi dan dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sekarang ini, ternyata belum juga menyampaikan penolakan terhadap Miss World yang akan digelar beberapa hari lagi.
“Jadi pak Harto tidak pakai sidang kabinet, tidak perlu mengeluarkan Kepres, tidak ada Inpres, tidak ada SK, tidak konsultasi ke DPR RI, tidak ada sidang khusus atau sidang istimewa, pak Harto langsung menjawab; ‘itu bukan budaya kita’ selesai. Tidak ada satu pun Puteri Indonesia yang dikirim,” tegas Habi Rizieq. [Ahmed Widad]