Jakarta (voa-islam.com) Di tengah usaha yang sangat keras dijalankan oleh Hary Tanoe, bos MNC, yang terus-menerus berusaha melakukan lobi terhadap berbagai fihak, termasuk kepada pemerintah, agar final Miss World dapat berlangsung di Sentul.
Hary Tanoe, seperti tak jemu, melakukan lobi yang intensif, agar mendapatkan izin Miss World berlangsung di Sentul.
Tetapi, berdasarkan berbagai pertimbangan keamanan, maka Markas Besar Kepolisian tak mengizinkan acara Miss World 2013 berlangusng di Jakarta. Kepolisian meminta acara kontes kecantikan sejagat itu diadakan hanya di Bali saja.
"Dengan berbagai pertimbangan, kepolisian memberi izin keramaian hanya untuk di Bali saja," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Agus Riyanto di kantornya, Selasa, 10/9/ 2013.
Keputusan Markas Besar, kata Agus, sudah disampaikan kepada penyelenggara acara Miss World 2013. Ia tak tahu pasti mengapa kepada media, penyelenggara acara menyatakan tetap menggelar acaranya di Jakarta.
Agus tak menjelaskan poin yang jadi pertimbangan polisi tak mengizinkan rangkaian acara Miss World di Jakarta. Yang jelas, kata Agus, keputusan Markas Besar sejalan dengan permintaan pemerintah.
Pada Sabtu lalu, pemerintah mengadakan rapat koordinasi di kediaman Wakil Presiden Boediono. Rapat tersebut memutuskan pemerintah meminta acara final Miss World dipindah ke Bali.
Menurut Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, keputusan itu diambil setelah melihat kesiapan penduduk dan pemerintah daerah setempat. Agung menyangkal pemerintah menyerah pada tekanan sejumlah kelompok masyarakat.
Berbagai tokoh, ormas Islam, dan bahkan Bupati Bogor, Drs. Rahmat Yasin, juga menolak final Miss World dilangsungkan di Sentul. Ustadz Arifin Ilham dan MUI-Bogor, berjanji akan mengerahkan seluruh massa mereka, mengepung acara Miss World, bila acara itu tetap dilangsungkan di Sentul. af/hh