JAKARTA (voa-islam.com) - Selasa (10/8/2013) malam, anggota polisi kembali ditembak orang tak dikenal hingga tewas saat melintas di depan gedung KPK, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Anggota polisi dari Provost bernama Bripka Sukardi itu ditembak tiga kali di bagian dada dan perut. Saat itu, Sukardi sedang mengendarai sepeda motor Honda Supra X warna merah bernomor polisi B 6671 TXL.
Terkait penembakan terhadap Bripka Sukardi, Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B. Nahrawardaya menduga pelakunya lebih dekat kepada militer, dan bukan dilakukan oleh kelompok sipil.
...Saya menduga, para pelaku ini lebih dekat kepada pelaku-pelaku yang memiliki akses ke persenjataan organik, dan punya akses pelatihan militer yang khas...
“Saya menduga, para pelaku ini lebih dekat kepada pelaku-pelaku yang memiliki akses ke persenjataan organik, dan punya akses pelatihan militer yang khas, dan bukan hasil dari kelompok pelatihan sipil,” kata Mustofa melalui rilis yang dikirim kepada voa-islam.com, Rabu (11/9/2013).
Analisa tersebut, jelas Mustofa, berdasarkan modus operasi yang dilakukan pelaku penembakan terhadap Bripka Sukardi, berbeda dengan yang biasa dilakukan oleh kelompok sipil.
“Dimana mereka bisa bertindak dengan sangat terlatih, terukur, serta punya mapping yang lengkap. Apalagi berani bekerja di jantung Ibukota dimana pengamanan tergolong ketat,” terangnya.
...Kelompok ini boleh saya sebut sebagai kelompok GM (Gerakan Misterius), yang harus segera dibongkar keberadaan para inisiatornya, mentor, penyandang dana...
Staf Ahli DPR RI 2009 – 2014 inipun menyebut pelaku penembakan terhadap para anggota polisi akhir-akhir ini yang sampai sekarang belum tertangkap sebagai “GM” atau Gerakan Misterius yang harus segera dibongkar keberadaannya.
Sebagaimana diberitakan www.voa-islam.com sebelumnya, Mustofa menegaskan bahwa “GM” adalah pelaku penembakan polisi. Iapun meminta kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku tersebut dengan transparan.
“Kelompok ini boleh saya sebut sebagai kelompok GM (Gerakan Misterius), yang harus segera dibongkar keberadaan para inisiatornya, mentor, penyandang dana, dan motif sesungguhnya dari GM tersebut,” tandasnya. [Khalid Khalifah]
BERITA TERKAIT :