View Full Version
Sabtu, 14 Sep 2013

MUI Dukung Rencana Penetapan Jam Malam Bagi Anak-Anak & Remaja

JAKARTA (voa-islam.com) – Kordinator Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin menyatakan akan mendukung penuh rencana penetapan aturan jam malam bagi anak-anak yang sedang digodok Pemprov DKI Jakarta.

Ia menegaskan, aturan mengenai pemberlakuan jam belajar masyarakat sangat bagus. Wacana ini bergulir untuk menghindari gaya anak-anak dan remaja yang hobi nongkrong di malam hari.

“Kalau tujuan pembatasan itu tujuannya untuk kebaikan, ya saya sangat setuju, MUI akan mendukung nantinya kalau peraturan itu ditetapkan,” ujar kyai Ma'ruf usai pembukaan Rakernas MUI di Twin Plaza Hotel, Jl. S. Parman, Jakarta Barat, Jumat (13/9/2013) malam.

...Kalau tujuan pembatasan itu tujuannya untuk kebaikan, ya saya sangat setuju, MUI akan mendukung nantinya kalau peraturan itu ditetapkan...

Kata kyai Ma’ruf, pihaknya saat ini masih belum mendapat rekomendasi untuk membuat pernyataan sikap terkait hal itu. Namun demikian, ia menyatakan bahwa hal itu akan dibahas terlebih dahulu.

“Sampai saat ini sih belum ada rekomendasi untuk (pernyataan sikap -red) itu, mungkin bisa jadi dibicarakan juga dalam Rakernas ini,” paparnya.

Selain membuat aturan pemberlakuan jam malam, jelas kyai Ma'ruf, Pemprov DKI Jakarta juga harus mempertimbangkan aspek kegiatan apa saja yang harus dibatasi di malam hari.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta juga perlu melakukan operasi atau razia di tempat-tempat yang sering dijadikan tempat nongkrong sebagai upaya penindakan disamping usaha pencegahan dengan adanya aturan tersebut.

...Memang saya lihat anak-anak yang nongkrong di malam hari itu kan dampaknya buruk...

“Memang saya lihat anak-anak yang nongkrong di malam hari itu kan dampaknya buruk ya, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan seperti memancing keributan,” tegasnya.

Seperti ramai diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membuat aturan pemberlakukan jam belajar bagi masyarakat dan jam malam bagi anak-anak dan remaja.

Hal ini dilakukan agar kasus kecelakan berujung maut yang menewaskan enam orang dan belasan orang luka berat di Jl Tol Jagorawi, Km 8, Jakarta Timur, Ahad (8/9/2103) dini hari yang menimpa anak dari musisi kontroversial Ahmad Dhani, yakni Abdul Qodir Jaelani atau Dul tidak terjadi lagi. [Khal-fah/dbs]


latestnews

View Full Version