JAKARTA (voa-islam.com) – Pada akhir bulan September ini, pagelaran ekspoitasi sekularisme Miss World dengan dukungan massa internasional dan zionis akan mencapai puncaknya. Tarik ulur dan manuver Hary Tanoe di Jakarta terus menyeruak dalam beberapa pemberitaan media tanah air, meski pemerintah telah 'mengusir' event tersebut ke Bali ternyata belum cukup memuaskan hasrat Hary Tanoe untuk terus mengeruk uang haram milyaran rupiah.
Hary Tanoesoedibjo yang merupakan putera dari Ahmad Tanoesoedibjo yang seorang muslim dan pernah menjadi Ketua Persatuan China Muslim se-Jawa Timur, namun sikap kerasnya Hary Tanoesoedibjo yang beragama Kristen ini, sudah tak lagi memiliki hati nurani demi gelimang uang lebih dari 20 milyar, Hary Tanoe tutup telinga atas desakan umat islam. Nurani terkunci meski ia bergabung dengan Partai HATI NURANI, lalu dimanakah ia letakkan?
Melihat uang yang di raup sebesar Rp. 24.015.000.000,- tersebut nampaknya membuat ia cuek dan pasang muka badak melakukan lobi ke berbagai pihak, aspirasi desakan pembatalan tidak lagi dihiraukan. Uang sebesar itu belum termasuk dari pemasang iklan pada malam final Miss World 2013 di Bali nanti.
Berikut data biaya pasang iklan (adex) di RCTI & MNC hingga tanggal 14 September 2013.
Demi Rp. 24.015.000.000,- tersebut nampaknya membuat nurani dan aspirasi desakan pembubaran tidak lagi dihiraukan
Tak heran, desakan elemen umat Islam di negeri ini bagai angin lalu dan terus membuat Hary Tanoe memaksakan kehendak minoritasnya atas mayoritas kaum Muslimin Indonesia. Demi uang haram yang akan membinasakan Hary Tanoe dan Liliana Tanoesoedibjo.
Tidak menghiraukan desakan FORUM UMAT ISLAM
Semoga pengadilan Allah akan di tegakkan bersama gerakan Forum Umat Islam (FUI) yang beranggotakan tidak kurang 60 Ormas Islam.
FUI menyerukan kepada seluruh alim ulama, pimpinan ormas, pimpinan parpol Islam, para pimpinan pesantren, Majelis Taklim, DKM, dan lembaga Islam lainnya, serta para pejabat muslim, aktivis Islam dan umat Islam pada umumnya untuk tidak berdiam diri terhadap acara kemaksiatan, kemungkaran, dan kezaliman pagelaran Miss World tersebut, tetapi proaktif untuk melakukan berbagai langkah menghentikan Miss World baik dengan lobby, delegasi, demonstrasi, maupun doa dan qunut nazilah agar acara maksiat besar tersebut gagal terlaksana.
Perguruan As Syafi’iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhamadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Hidayatullah, Al Washliyyah, YPI Al Azhar, Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Gerakan Reformis Islam (GARIS), MER-C, KISPA, Gerakan Pemuda Islam (GPI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI), LPPD Khairu Ummah, Syarikat Islam (SI), Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Adz Zikra, PP Daarut Tauhid, Korps Ulama Betawi, KAHMI, PERTI, Ittihad Mubalighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Pesantren Missi Islam, Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), Irena Center, Laskar Aswaja, Wahdah Islamiyah, Forum Ruju’ Ilal Haq, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Nahdlatul Umat Indonesia (PNUI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan organisasi-organisasi Islam lainnya.
Hikmah dibalik berita
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf 96). (ikhlas/voa-islam)