JAKARTA (voa-islam.com) – Majalah Gontor bekerjasama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali akan menggelar perhelatan akbar ar-Razi Competition (FRC) pada 26 )ktober 2013 mendatang. Ini adalah ketiga kalinya kompetisi satu-satunya di Indonesia bahkan dunia yang memadukan studi Islam dan Matematika digelar.
Kompetisi bergengsi ini akan dilaksanakan pada 26 Oktober 2013 mendatang dengan mengusung tema “Membentuk Ulama-Intelek”. Peserta yang mengikuti kompetisi tidak hanya diikuti oleh para siswa dari Indonesia, tapi juga mancanegera. “Diharapkan, kompetisi nasional ini dapat mengukur kemampuan siswa, khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dalam studi Matematika dan Studi Islam.
Hingga saat ini Panitia FRC 2013 masih membuka pendaftaran bagi peserta untuk mewakili sekolahnya masing-masing. Menariknya, pendaftaran ini tidak dikenakan biaya, hanya seikhlasnya saja. Untuk babak penyisihan, kompetisi akan digelar di 30 kota besar di Indonesia dan luar negeri.
Tempat penyelenggara kompetisi yang akan ditunjuk nanti adalah Kota Sorong, Makassar, Denpasar, Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Malang, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Jombang, Blitar, Ponorogo, Semarang, Solo, Jogyakarta, Magelang, Cirebon, Bandung, Serang, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, dan Jakarta. Sedangkan di luar negeri, akan digelar di Malaysia dan Singapura. Untuk babak finalnya akan digelar pada 24 November 2013 di GOR Kartika Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Menurut Ketua Panitia FRC 2013 Rasyid Hadi Zai, kompetisi ini diperkirakan akan melibatkan sekitar 25.000 siswa, orang tua dan guru pendamping di beberapa daerah di Indonesia. “Kami berharap kegiatan ini akan mendorong lahirnya generasi Muslim yang jago Matematika, Fisika, Sains, Astronomi dan Kedokteran, namun juga bertakwa dan memiliki wawasan soal keislaman, kata Rasyid dalam jumpa pers di Jakarta.
Pemimpin Redaksi Majalah Gontor Adnin Armas juga mengharapkan , ajang kompetisi ini kelak akan lahir generasi baru ulama yang intelek. Mereka adalah anak-anak yang sejak dini peduli tentang ilmu agama sekaligus ilmu pengetahuan, karena Islam menyatukan ilmu agama dan ilmu pengetahuan. “Islam sebagai sebuah agama sekaligus dasar dari sebuah peradaban,” ujarnya.
Sekjen Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir yang hadir dalam jumpa pers itu menyatakan dukungannya atas diselenggarakannya ar-Razi Competition (FRC). "Saya berharap semua pihak, baik pemerintah, pengusaha, tokoh Islam mendukung program pencerdasan umat ini," ujarnya.
Folllow up dari ajang ar-Razi Competition (FRC), Klinik Pendidikan MIPA (KPM) rencananya akan menindaklanjuti FRC ini dengan rangkaian kegiatan seperti pesantren Matematika untuk memilih siswa yang layak mengikuti kompetisi Internasional, dimana KPM menjadi anggotanya.
Saat ini umat Islam kurang concern terhadap Matematika. Karena itu ia ingin menghimpun anak-anak muslim yang pandai Matematika untuk lebih memahami agama Islam. “Impian kami adalah tampilnya para santri yang bisa menjuarai kompetisi matematika tingkat internasional,” kata Presiden Direktur Ir. R Ridwa Hasan Saputra MSi kepada wartawan. [desastian]