JAKARTA (voa-islam.com) – Keberatan warga Kelurahan Lenteng Agung terhadap penempatan Lurah Susan yang non-muslim, kini sudah tak lagi menjadi isu lokal, tapi nasional yang dibincangkan banyak orang. FUI (Forum Umat Islam) berupaya memberi advokasi, sekaligus dukungan dan semangat kepada warga Lenteng Agung untuk memperjuangkan aspirasinya.
Sekjen FUI KH. Muhammad Al Khaththath menegaskan, dukungan FUI kepada warga LA bukanlah mencampuri urusan warga LA, seperti tuduhan Wagub DKI Ahok yang mengatakan, bahwa desakan agar Lurah LA yang non muslim itu bukanlah aspirasi warga LA. "Yang jelas, FUI tidak hanya mengadvokasi warga Lenteng Agung saja, tapi juga umat Islam di wilayah lain yang tertindas dan terzalimi. Bahkan kaum muslimin di seluruh dunia, seperti Muslim Rohingya."
Hingga saat ini Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Jokowi – Ahok belum juga mendengar aspirasi warga Lenteng Agung yang meminta agar Lurah Lenteng Agung Susan Jasmin Zulkifli segera dipindahkan ke wilayah lain.
Ketika warga merasa tidak cocok untuk dipimpin Lurah LA (Lenteng Agung) yang non muslim, sejumlah media massa nasional memberitakan dengan sudut pandang yang sangat tendensius. Bahkan cenderung menyudutkan warga Lenteng Agung yang dianggap intoleran kepada Lurah Susan yang Nasrani. Ditambah lagi statemen Wagub DKI Ahok yang melecehkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang mencoba memberikan solusi agar Pemda DKI mengevaluasi kembali penempatan Lurah Susan di wilayah LA.
Dalam jumpa pers di Resto Al Jazeerah, Buncit, Jakarta Selatan, KH. Muhammad Al Khaththath bersama para ulama dan pimpinan ormas Islam, mendampingi beberapa tokoh masyarakat dan warga Lenteng Agung, untuk menyampaikan pernyataan sikapnya terkait Lurah Susan.
Hadir dalam konferensi pers tersebut, antara lain: KH. Fakhrurazi Ishaq (Ulama Betawi), KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’I (Pimpinan Perguruan As-Syafiiyah), KH. Cholil Ridwan (MUI), Nurdiati Akma (Forum Silaturahmi Antar Pengajian/FORSAP) dan pimpinan ormas Islam lainnya.
Secara tegas, FUI meminta kepada Gubernur DKI Jokowi agar mengapresiasi aspirasi warga Kelurahan LA yang saat ini resah dengan penempatan Lurah Susan yang non Muslim.
FUI juga menyesalkan sikap Wagub Ahok yang sangat arogan melecehkan aspirasi warga LA dan bersikap tidak etis kepada Mendagri Gamawan Fauzi, seraya mengatakan, Mendagri harus belajar kembali konstitusi. Sikap arogan Ahok ini juga dipersoalkan terkait kebijakannya melarang penyelenggaraan shalat di Masjid Baitul Arif di bekas Kompleks Perkantoran Suku Dinas Teknis, Jl. Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur. Dengan kasar Ahok berkata, sekarang banyak orang yang mau menyerobot tanah Negara dengan membangun masjid.
“Tentu saja ini sangat menyinggung dan menyakitkan hati umat Islam. Sudah selayaknya Ahok meminta maaf kepada warga Lenteng Agung, Mendagri dan umat Islam pada umumnya. Lebih bagus lagi, agar Ahok mengundurkan diri dari jabatan Wagub DKI,” kata Al Khaththath.
FUI menyerukan kepada seluruh komponen umat Islam agar tetap bersatu merapatkan barisan, memelihara ukhuwah Islamiyah, dan senantiasa berpegang teguh kepada Dinul Islam, serta berupaya membela hak-hak dan kepentingan Islam dan kaum muslimin. [desastian]