View Full Version
Senin, 14 Oct 2013

Jika Tak Mau Disebut Kerbau,Jangan Ikuti Hari Tanpa Bra Se-Dunia

JAKARTA (voa-islam.com) –  Hari Tanpa Bra. Itulah yang menjadi trending topic di twitter. Namun, aneh dan ngawur saja, bulan Oktober yang diperingati sebagai Bulan Peduli Kanker Payudara, malah diplintir menjadi Hari Tanpa Bra (No Bra Day) Se-dunia.

Untuk memperingati Hari Tanpa Bra se-Dunia, Minggu kemarin (13/10), seluruh perempuan di seluruh dunia menanggalkan branya di muka umum, sehingga terlihat bagian yang seharusnya dilindungi. Bagai kerbau yang dicocok hidungnya, selebritis seperti Julia Perez alias Jupe, justru ikut-ikutan mengkampanyekan Hari Tanpa Bra Se-Dunia dengan mengunggah dua foto terbarunya tanpa mengenakan bra di media sosial Instagram dan twitter. "No bra se-dunia. Peduli boobs cancer," begitu jupe menulis.

Gagasan `Hari Tanpa Bra` itu memicu amarah para bloger. Bahkan seorang blog bertanya-tanya, bagaimana mungkin pada hari ini anak-anak perempuan dan wanita dewasa diminta berjalan memamerkan `putingnya` di balik pakaian untuk mendukung wanita yang hidup atau meninggal karena kanker payudara.

Ada yang mengatakan tindakan ini sebagai`Dukungan Kanker Payudara`, bukan `Dukungan Penelitian Kanker Payudara`."Saya tak tahu seorang wanita lajang atau orang ini yang mendukung kanker payudara," begitu komentar seorang blog seperti dikutip Bubblews, Minggu (13/10/2013).

Situs 36tee5.com termasuk yang bertanya-tanya kebenaran `Hari Tanpa Bra` benar ada atau tidak. Dan setelah meneliti, ia menduga `Hari Tanpa Bra` pada 13 Oktober adalah palsu. "Tidak ada organisasi yang sah yang mendukung kanker payudara `Kami mendukung kesadaran kanker payudara atau penelitian kanker payudara`. "Saya tidak dapat menemukan sponsor resmi.”

Sementara, Cancerinmythirties.wordpress.com menuliskan kesadaran kanker payudara bukanlah `merayakan` dengan tanpa bra, terutama ketika banyak penderita yang selamat dari kanker payudara. Dan menargetkan kanker payudara tentu bukan untuk kesenangan orang lain.

"Kesadaran kanker payudara dan aktivisme memiliki satu tujuan dan satu gol saja, yakni mencegah kematian yang tidak perlu dari ribuan perempuan dan beberapa laki-laki di seluruh dunia," tulisnya.

Jangan Adopsi

No Bra Day atau Hari Tanpa Bra tadi, tahun 2013 bukanlah tahun pertama perayaan Hari Tanpa Bra Nasional. Tahun lalu beberapa negara di dunia telah merayakannya dengan tidak memakai bra sepanjang hari. Menurut penelitian, memakai bra dalam jangka waktu cukup lama memang bisa membuat payudara menjadi rentan terhadap kanker.

Tahun 2012 perayaan Hari Tanpa Bra dilakukan di bulan Juli, maka tahun ini perayaannya dilakukan di Oktober untuk menyemarakkan Bulan Peduli Kanker Payudara. Bagaimana di Indonesia?

Dalam sebuah artikel yang ditulis di di Kompasiana mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat Hari Tanpa Bra ini tidak cocok untuk dirayakan di Indonesia. Pertama, tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang religious. Kedua, memakai bra adalah kebiasaan perempuan di Indonesia, sedangkan di negara lain mungkin tidak; Ketiga, para perempuan bisa menjadi korban pelecehan seksual para buaya darat di ruang public.

Jika tidak mau disebut kerbau, maka jangan adopsi atau ikut-ikutan memperingati Hari yang tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai Islam serta budaya Indonesia. Hari Tanpa Bra tak lebih hari yang menjerumuskan generasi muda, khususnya wanita agar memperlihatkan auratnya. Tinggalkan hari yang tidak penting itu. Tutup aurat dengan hijabmu. [desastian/dbs]


latestnews

View Full Version