View Full Version
Kamis, 17 Oct 2013

PKS Semakin Berani Terhadap Presiden SBY

Jakarat (voa-islam.com) Partai PKS nampaknya semakin berani terhadap rezim SBY. Sejatinya, PKS yang selama hampir satu dekade menjadi mitra koalisi itu, sekarang berubah menjadi musuh SBY. Konflik antara PKS dengan Presiden SBY, sekarang mencuat dipermukaan dan terbuka.

PKS yang di bulan Juni 2008, di mana Ketua Majelis Syuro, Hilmi Aminuddin, di depan SBY, saat berlangsung Munas di Hotel Ritz Carlton, mengatakan, kebersamaan kami dengan Bapak SBY, bukan taktik dan strategi politik, tetapi merupakan iman dan aqidah, ucap Hilmi. Ini menggambarkan betapa hubungan antara PKS dengan SBY sangat kuat.

Tetapi, sekarang PKS menusuk SBY dengan kilatan pisau, saat berlangsung sidang Tipikor, Kamis 10/10/2013, di mana mantan Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishak, mengatakan bahwa Bunda Putri merupakan orang dekat Presiden SBY.

Bahkan, menurut Luthfi yang bertemu dengan Bunda Putri di rumahnya Pondok Indah itu, ingin mendapatkan informasi tentang reshuffle kabinet. Di mana menurut Luthfi, sosok Bunda Putri yang memiliki kedekatan dengan SBY memiliki informasi yang akurasinya sangat tinggi.

Sekarang, kongsi antara PKS dan SBY telah hancur dan berantakan. Karena menurut Luthfi, seperti dikemukakannya, bahwa SBY sengaja menghancurkan PKS. Dengan penangkapan dan pengadilan terhadap dirinya, hakikatnya SBY ingin menghancurkan PKS. Seperti dikemukakakn oleh Mensesneg Sudi Silalahi, secara eksplisit kepada Luthfi, karena PKS sudah tidak mau nurut dan sejalan dengan pandangan SBY.

Sekarang dengan kasus Bunda Putri ini, PKS ingin membalas memporak-porandakan SBY termasuk Istana. Seperti pernyataan anggota Majelis Syuro PKS, dan sejumlah tokoh PKS lainnya, Fahri Hamzah, Muzammil al-Yusuf, mereka  menuntut agar Bunda Putri itu diklarifikasi di oleh KPK. Sikap ini mencerminkan konflik terbuka antara PKS - SBY.

"Kalau menurut saya, KPK harus adil. Negeri ini kan hukum. Dia boleh memanggil siapa saja, bila diperlukan presiden. Kita lihat benang merah dengan presiden," Refrizal di Jakarta, Kamis (17/10/2013).

Menurut Refrizal, dari beberapa fakta yang terungkap di pengadilan sudah sangat jelas bahwa sosok Bunda Putri memiliki hubungan dengan beberapa pihak khususnya Presiden SBY.

"KPK jangan nyembunyiin. Kan ini sudah jelas sekali data-datanya. Kalau sudah masuk dalam BAP, biarkan proses hukum berjalan. Biarkan berjalan negara kita negara hukum," terangnya.

Sebuah kondisi yang sangat anomali, di mana kekuatan politik, yang dahulunya menjadi mitra koalisi, sekarang saling menghancurkan. Saling membongkar borok-borok mereka. Termasuk kasus terbongkarnya Ketua MK Akil Mochtar, Chairunisa, Wawan, dan Ratu Atut, dan pasti berdampak kepada Golkar.

Ditengah kehancuran rezim SBY, tokoh-tokoh partai politik, yang hampir semua masuk dalam kubangan korupsi, dan  tidak ada partai politik yang bersih dari kasus korupsi. Mereka semua terlibat korupsi dan memakan uang negara dalam jumlah besar, melalui berbagai cara, termasuk mengeruk APBN.

Kemudian, di Makkah, Kiai Ma'ruf Amin, menyerukan kepada generasi muda menggunakan haknya untuk memilih pemimpin di  tahun 2014 nanti.

Masih adakah pemimpin dan calon pemimpin Indonesia yang memiliki komitmen terhadap rakyat, bangsa dan negara? Hampir semua tokoh partai politik, dan yang sekarang atau mendatang, tidak nampak adanya komitmen, integritas (kejujuran), dan dapat diharapkan akan dapat membawa masa depan bangsa Indonesia kearah yang  lebih baik.

Mereka semua sudah mengidap penyakit akut yaitu klaptokrasi (tukang maling), serakah, dan rampok uang negara, dan mereka gunakan untuk kepentingan pribadi, golongannya, tanpa mempedulikan nasib rakyat. Wallahu'alam.


latestnews

View Full Version