View Full Version
Kamis, 17 Oct 2013

Anggota DPRD Bali Resah, Jika PSK Jawa Timur "Hijrah" ke Bali

BALI (voa-islam.com) - Kepala Dinas Sosial Bali Nyoman Wenten mengaku khawatir akibat lokalisasi di Jatim banyak yang ditutup, sehingga para PSK itu menyasar Bali. Tentu kondisi itu menjadi ancaman serius bagi Bali. "Dengan ditutupnya lokalisasi di Jawa Timur, kami khawatir para PSK-nya bisa ke Bali," katanya.

Di Bali sendiri tempat esek-esek sangat mudah ditemui dengan menawarkan PSK (pekerja seks komersial), baik lokal maupun asing, salah satunya kawasan Sanur yang dikenal banyak memiliki tempat esek-esek. Ternyata masyarakat Bali pun khawatir, dengan ancaman HIV/AIDS yang menjangkit generasi muda di sana.  Seperti diketahui, Bali berada di peringkat lima besar dalam kasus HIV/AIDS serta peringkat dua prevalensi HIV/AIDS. Apalagi diperkirakan hampir 25 persen PSK di Bali sudah terjangkit HIV/AIDS.

Pembina Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Udiyana, yang juga anggota DPRD Bali itu  mengapresiasi langkah tegas Pemkot Surabaya, Jatim yang berani menutup 8-10 lokalisasi di sana. Bahkan lokalisasi Dolly yang merupakan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara juga akan ditutup secara bertahap. Udiyana berharap langkah tegas itu juga ditiru pemerintah di Bali.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo betul-betul akan memenuhi janjinya untuk menutup dua lokalisasi terbesar di Kota Surabaya, yakni Lokalisasi Dolly dan Jarak pada tahun 2014 mendatang.  Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam proses penutupan lokalisasi tersebut.  Soekarwo memastikan untuk mewujudkan Jatim bebas prostitusi.

“Sejauh ini memang di Bali belum dikenal istilah lokalisasi dan tempat-tempat prostitusi di Bali banyak yang beroperasi secara ilegal dan sembunyi-sembunyi. Sanur diharapkan bisa dijadikan pilot project untuk penertiban tempat prostitusi dan PSK, namun tentu harus dilaksanakan secara perlahan melalui proses edukasi dan penyadaran, tidak bisa serta merta langsung ditutup.”

Dikatakan Udayana, jika disadari, HIV/AIDS merupakan ancaman serius bagi masa depan Bali, harus ada pemahaman bersama dan komitmen semua pihak memerangi HIV/AIDS mulai dari menertibkan tempat-tempat prostitusi di seluruh Bali. [desastian/dbs]


latestnews

View Full Version