View Full Version
Senin, 21 Oct 2013

Benarkah Pembongkaran Masjid Amir Hamzah - TIM untuk Diperbesar?

JAKARTA (voa-islam.com) – “Keberadaan masjid di Jakarta harus dijaga kelestariannya. Bukan malah dibongkar. Kalaupun dipugar, tujuannya dalam rangka merenovasi bangunan fisiknya, dan bukan membongkar habis hingga rata dengan tanah, apalagi mengganti fungsinya,”  Demikian dikatakan Sekretaris Departemen Dakwah & Pengkajian Dewan Masjid Indonesia (DMI), Drs. H. Ahmad Yani kepada voa-islam.

“Kalaupun masjid dipindahkan, tentu harus mendapatkan kesepakatan dari warga dan jamaah masjid tersebut. Bukan sepihak. Dimanapun letaknya, yang penting, masjidnya layak dan bagus, serta mudah dilihat orang tentu  lebih baik,”ujarnya.

Sebelumnya, Masjid Baitul Arif di Jatinegara juga dibongkar. Pembongkaran Masjid Baitul Arif kini tidak diteruskan setelah diprotes oleh civitas akademika Universitas Azzahra. Alasan Pemprov DKI Jakarta membongkar Masjid Baitul Arif di Jatinegara adalah untuk pembangunan rumah susun. Pemprov DKI mengatakan akan membangun masjid di kawasan rumah susun itu.

Banyak yang bertanya, apakah pengganti Masjid Amir Hamzah di lantai basement itu digunakan untuk sementara atau selamanya? Perlu diketahui, di Masjid Amir Hamzah inilah, dulu menjadi saksi bersejarah, tempat beradu argumennya Nurcholish Madjid (alm) dengan Ustadz Daud Rasyid dan Ridwan Saidi, serta dihadiri banyak para cendekiawan muslim lainnya. Sangat disesalkan jika dibongkar dan diganti dengan tempat pengganti yang kurang layak, yakni di lantai basement.

Pembongkaran Masjid Amir Hamzah yang terletak di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat , mendapat kecaman dari para tokoh Islam. Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Majelis Ulama Indonesia S Sinansari Encip menyayangkan adanya pembongkaran masjid tersebut. Apalagi jika tidak ada penggantinya.

Padahal, masjid tersebut mempunyai nilai sejarah karena dibangun pada era Gubernur Ali Sadikin. Masyarakat sekitar juga menggunakan masjid tersebut untuk beribadah. "Kalau pun ada pembongkaran, harus ada penggantinya secepatnya," jelasnya.

Pembongkaran masjid tersebut dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta. Akibat pembongkaran masjid itu, aktivitas ibadah dipindahkan ke lantai dasar gedung yang berdekatan dengan bekas masjid itu. Rencananya lahan bekas pembongkaran tersebut, akan digunakan untuk pembangunan Gedung Fakultas Film IKJ.

Sementara itu Ketua MUI Amidhan mengatakan, pembongkaran Masjid sebenarnya tidak masalah, asal ada gantinya. Selain itu sebelum dibongkar juga perlu dimusyawarahkan dengan pengurus masjid dan masyarakat sekitarnya. Jika tanpa ada musyawarah tapi masjid langsung dibongkar, Amidhan mengira pasti ada persoalan.

Banar atau tidak? Pembongkaran yang yang dilakukan terhadap Masjid Amir Hamzah adalah untuk tujuan renovasi dan diperbesar dan dipercantik. Kegiatan dan fungsi masjid sudah dipindahkan sementara di salah satu Gedung IKJ. Keberadaan masjid ini akan menjadi bagian dari fasilitas ibadah komplek TIM.

Menurut Rohis IKJ, Mimazah-IKJ, memang benar, ada sebuah proposal dari pengurus Masjid Amir Hamzah tahun 2011 untuk perbaikan masjid mereka mengingat kondisinya sudah memprihatinkan. Mereka saat itu mengeluh bantuan Pemda tidak ada. Untuk perbaikan dibeberapa bagian masjid yang memprihatinkan keadaannya ternyata tidak ada bantuan dari pemerintah, sehingga dibutuhkan partisipasi dari teman-teman sekalian untuk turut membantu kelancaran rencana ini dalam bentuk apapun.

Proposal ini, kabarnya, sudah disebarkan juga ke cafe-cafe tenda yang berada dikomplek TIM. “Dan alangkah baiknya jika kita juga turut berpartisipasi dalam kelancaran rencana renovasi masjid ini karena bagaimanapun Masjid Amir Hamzah adalah markas kita belajar dan menjalin ukhuwah dalam keluarga besar Mimazah-IKJ,” ungkap salah seorang rohis IKJ.

Perlu bukti, jika pembokaran Masjid Amir Hamzah dilakukan untuk diperbesar dan dipercantik. Semoga ini bukan pembohongan public. Jika janji-janji itu tidak terlaksana, dan jamaah tetap shalat di lantai basement, tentu ini pelecehan terhadap umat Islam. Pemprov DKI Jokowi-Ahok harus bertanggungjawab. [desastian]


latestnews

View Full Version