View Full Version
Senin, 11 Nov 2013

Mimpi Megawati Kepada Jokowi, Mungkinkah Terwujud?

Jakarta (voa-islam.com) Boleh bermimpi. Karena cita-cita besar biasanya dimulai dari mimpi. Mega bermimpi tentang Gubernur DKI Jakarta, Jokowi, suatu ketika bisa membuat kali Ciliwung, jernih dan bersih, seperti kaca,  sampai dasarnya bisa dilihat oleh mata. Tidak ada sepotong pun kotoran sampah atau apapun yang terlihat di Ciliwung. 

Impian Mega kepada Jokowi ini, bisa menjadi kenyataan, juga mungkin tidak. Karena membandingkan kota-kota Jepang dengan kota di Indonesia, itu sebuah mimpi. Budaya Jepang dan Indonesia berbeda.

Mega baru saja pulang  dari Jepang, jadi masih terngiang melihat keindahan Jepang, termasuk sungai-sungai di Jepang. Mega bermimpi dan berobsesi, suatu hari Jokowi, bisa mewujudkan keinginan dan impian itu. Maka, ketika menjejakkan kakinya di Jakarta, Mega sudah tidak sabar langsung bertemu dengan sang “pujaan”, yaitu Jokowi. 

Mega mengaku mengagumi kebersihan sungai di Tokyo, Jepang. Ia pun berharap sungai di Jakarta, seperti di Ciliwung dapat seperti sungai di Tokyo, Jepang.

Agar harapan tersebut tercapai, putri Presiden pertama RI Soekarno itu meminta Jokowi, selaku Gubernur DKI Jakarta untuk menjaga kebersihan Ciliwung.

"Tadi pas di mobil saya cerita ke Jokowi abis pulang dari Tokyo. Saya bilang, kali di Tokyo enak bersih, nggak ada sampah, jadi Jakarta harus seperti itu," kata Megawati saat memberikan sambutan di acara Phala Pusaka di pinggir Kali Ciliwung, Condet, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2013).

Diakuinya, jika dirinya sudah lama memantau sungai-sungai di Jakarta, termasuk Kali Ciliwung. Bahkan sejak menjabat Presiden sampai lengser Mega mengaku tetap memantau Kali Ciliwung.

"Setelah Bapak Jokowi terpilih jadi Gubernur, saya langsung suruh dia untuk membersihkan sungai-sungai yang masuk ke Jakarta," ujar Megawati.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati mengenang kegiatan ayahnya yaitu Soekarno. Dulu, Soekarno sangat gemar ke Condet untuk membeli buah-buahan. Lalu, Mega mengajak Jokowi ke Condet menanam salak.

"Ayah saya sering ke Condet beli duren Condet dan salak Condet," katanya. Untuk itu, Megawati meminta warga menjaga kelestarian tumbuhan di Condet. Hal itu agar ciri khas daerah Condet tetap terjaga. 

Membersihkan Ciliwung itu, sama dengan membersihkan akal-pikiran, hati dan perasaan rakyat Jakarta. Jadi kalau Mega menginginkan Jokowi ingin membersihkan kali Ciliwung itu, bersihkan kotoran yang sudah  karatan di benak pikiran dan hati rakyat Jakarta. Ini barangkali mimpi. Karena, otak-pikiran dan hati rakyat Jakarta masih lebih bersih dibandingkan dengan kali Ciliwung.

Jadi kalau Mega  mempunyai  obsesi  terhadap  Jokowi membersihkan kali Ciliwung dari segala bentuk kotoran apa saja, maka bersihkan dulu segala kotoran yang sudah berkarat di benak  pikiran dan hati rakyat Jakarta. 

Tentu paling penting bersihkan dulu kotoran yang ada dibenak-pikiran dan hati  Bu Mega dan Jokowi  dari segala kotoran.  Apalagi Bu Mega dan Jokowi sudah digadang-gadang oleh survei-survei  terus membubung melangit, dan  tidak tertandingi oleh makhluk manapun,  dan bakal manggung sebagai calon presiden di pemilihan 2014 nanti.

Barangkali sekarang di Republik ini yang tidak ada hanyalah tauladan. Banyak para pemimpin Indonesia itu mengidap penyakit akut, yaitu  penyakit “muna” alias munafik. Tidak berkorelasi antara ucapan,  hati, dan tindakan (amalan). Indonesia luluh-lantak , seperti  sekarang ini, dan Republik dikuasai para bandit, dan pendosa , karena banyak pemimpin yang mengidap penyakit akut “muna”. Sanggupkah Mega dan Jokowi?

Jangan sampai  atas permintaan Mega itu, kemudian Jokowi melakukan sterilisasi Ciliwung, persis seperti sterilisasi jalur busway. Mengerahkan RT, RW, Lurah, dan Camat, merahasia penduduk di sepanjang kali Ciliwung, dan mengenakan denda dan hukuman kepada mereka yang tertangkap tangan membuang sampah di  Ciliwung. Rakyat semakin stress hidup di Jakarta.

Sebagai pemimpin berilah contoh yang konkrit dan faktual. Dapatkah Mega dan Jokowi menjadi manusia yang bersih akal-pikiran, hatinya,  dan kalau perlu aqidahnya. Jangan bersentuhan dengan hal-hal yang berbau syirik? Jangan hanya bisa mengagumi kota Tokyo dan sungai di Jepang belaka.  Af/hh


latestnews

View Full Version