View Full Version
Senin, 02 Dec 2013

Sitok Srenge Hamili Mahasiswi UI, Putri Kandungnya Kirim Surat Terbuka

JAKARTA (voa-islam.com) Tak hanya Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) menilai kasus ‘sastrawan’ Sitok Srengenge yang aktif di Komunitas Liberal Salihara ini melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan membuat kecewa banyak pihak sehingga diadukan ke kantor polisi atas sangkaan perbuatan tak menyenangkan pada mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) berinisial RW (22) yang kini tengah hamil tujuh bulan.

Banyak pihak menyerang Sitok yang berhaluan liberal tulen ini, bahkan putri kandungnya pun mengecamnya melalui surat terbuka. Adalah Laire Siwi Mentari menulis surat terbuka melalui blog pribadinya beralamat di www.lairesiwi.wordpress.com dan menyebarluaskannya melalui media sosial Twitter.

Laire Siwi Mentari mengaku kecewa berat dengan ulah ayahnya. Berikut ini isi suratnya.

Surat Terbuka

Menanggapi kabar buruk yang sedang terjadi saat ini, saya berusaha untuk berbesar hati. Ini berat sekali. Rasanya hancur melihat reaksi beberapa teman saya sendiri nyinyir menanggapi masalah ini. Padahal tidak semua berita yang mereka baca di media itu benar. Banyak yang diplintir dan dibesar-besarkan.

Tuduhan bahwa ayah saya, Sitok Srengenge, memperkosa dan menghindar dari tanggung jawab itu tidak benar. Bahwa ayah saya berhubungan dengan RW memang benar, tapi sama sekali tak ada unsur paksaan. Berkali-kali ayah saya berniat untuk bertemu keluarga RW dan mempertanggunjawabkan perbuatannya. Tapi usahanya itu tidak ditanggapi oleh pendamping RW. Seolah-olah akses justru ditutup. Selama beberapa bulan ini justru ayah saya menunggu kabar dari mediator tersebut. Sampai akhirnya kemarin berita beredar. Ayah saya dilaporkan ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan dan tidak ada tanggung jawab.

Saya sangat kecewa kepada ayah saya. Tapi saya tidak akan membiarkan ayah saya menjadi seorang yang jahat. Saya akan dukung dia untuk terus berusaha bertanggung jawab kepada RW dan keluarganya. Dan sebisa mungkin saya akan selalu mendampingi ayah saya. Biar bagaimana pun, saya tetap bagian dari hidup ayah saya dan tak ada siapa pun yang ia miliki kecuali saya dan ibu saya.

Sekali lagi, ini tidak mudah untuk saya dan keluarga. Semua orang berhak kecewa bahkan marah kepada ayah saya. Bahkan saya, sebagai anak, berhak seribu kali lipat lebih marah dari siapa pun. Tapi kemarahan saya tidak akan mengubah kondisi menjadi lebih baik. Setelah marah, lalu apa? Perlu disadari bahwa ada anak berumur 22 tahun sedang depresi menghadapi hidup. Ada janin yang sebentar lagi lahir. Dan ini juga pada akhirnya harus menjadi tanggung jawab saya untuk menguatkan RW dan calon adik saya.

Saya mohon doa dari seluruh teman yang sebesar-besarnya supaya saya dan ibu saya kuat menghadapi ini. RW dan janinnya juga senantiasa diberi kesehatan. Semoga semua ini cepat selesai dan tak ada kepentingan-kepentingan pihak tertentu yang memainkan masalah ini hingga bertambah rumit.

Dan, jika berkenan, mohon untuk tidak menggunakan kata-kata kasar untuk menanggapi masalah ini. Tidak untuk membela siapa pun, tapi setidaknya untuk menjaga perasaan kedua keluarga. Terima kasih sebesar-besarnya kepada para sahabat dan keluarga. Baik buruknya perlakuan kalian kepada kami, justru semakin menguatkan cinta keluarga kami.

Salam hangat,
Laire Siwi Mentari

----------

Apa sih Salihara?

Komunitas Salihara berlokasi di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.800 m2 di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini adalah sebuah kantong budaya yang berkiprah sejak 08 Agustus 2008, dan pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di Indonesia.

Sitok Srengenge dikenal sebagai salah satu anggota kurator komunitas Salihara, di antara kurator lainnya seperti Goenawan Mohammad dan dan selingkuhannya Ayu Utami, Guntur Romli, Hasif Amini, Nirwan Derwanto,Asik Asikin, Tony Prabowo, Eko Endarmoko.

Haluan pikirnya dekat dengan Jaringan Islam Liberal dan konon di biayai oleh 'Centeng' Majalah Tempo Gunawan Muhamad. Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis, dan peminat seni. 

Visi Komunitas Salihara adalah memelihara kebebasan berpikir dan berekspresi, menghormati perbedaan dan keragaman, serta menumbuhkan dan menyebarkan kekayaan artistik dan intelektual. 

Di sinilah Sitok bercokol dengan 'mindset liberalnya' dan penyair ini dibesarkan namanya bukan pada karya melainkan pada kasus menghamili RW mahasiswa FIB UI. Super Liberal!

Tindakan pelecehan seksual pemerkosaan dan menghamili RW (22) alias Ami, mahasiswi semester VII Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI).

Dugaan pelecehan seksual penyair liberal dari Salihara Sitok Srengenge sudah diketahui sejumlah dosen Universitas Indonesia. Tak kurang pengakuan dari Dosen Filsafat UI Sarasdewi bahwa dirinya menyimpan pesan pendek (SMS) yang dikirim Sitok Sunarto alias Sitok Srengenge kepada korban. Kepada Sarasdewi, Sitok pun mengakui melakukan pendekatan terhadap korban. Sitok mengakui kesalahannya lewat SMS.

"Saya juga akan menjadi saksi karena sejak awal, korban telah datang kepada saya dan bercerita tentang kasus ini. Jadi saya bawa kasus ini dengan dukungan penuh dari kampus,  Komnas (Perlindungan) Perempuan, dan kepolisian. Penyelidikan masih terus berjalan sampai selesai," kata Sarasdewi di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/11).

Menurut Sarasdewi, perlakuan Sitok sangat merugikan mahasiswanya. Terlebih, korban hamil dan depresi akibat perlakuan Sitok.

Sarasdewi turut mendampingi RW selama proses pemeriksaan korban di Mapolda Metro Jaya dari pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Selain dirinya, hadir pula Lili Tjahjandari dan sejumlah mahasiswa UI. Sitok dilaporkan melakukan perbuatan tidak menyenangkan berupa intimidasi kepada Ami, agar dapat menyetubuhi Ami sehingga saat ini Ami hamil tujuh bulan. [dbs/kib/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version