JAKARTA (voa-islam.com) - Sampai hari ini KPK masih merupakan lembaga yang dapat dipercaya integritasnya dalam memberantas korupsi di Indonesia. KPK masih satu-satunya lembaga yang dapat dipercaya membersihkan kerak-kerak korupsi. Sudah banyak para pejabat publik yang digelandang KPK, dan dimasukkan bui.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan bahwa komisi yang dipimpinnya tidak bisa diintervensi oleh kekuatan apapun dalam memberantas korupsi.
Pernyataan Abraham ini disampaikan di Istana Negara, Jakarta dalam rangka peringatan "Hari Antikorupsi Internasional". Acara dihadiri oleh Presiden SBY dan Wapres Boediono. Juga hadir para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II dan pimpinan lembaga negara lainnya.
"KPK tidak bisa terpengaruh dan tidak bisa diperngaruhi oleh siapapun juga. KPK juga tidak bisa dipaksa kenapa si A ditangakap, si B tidak," tegas Abraham.
Belakangan ini, kasus hukum terus mengait-ngaitkan pihak Istana. Dalam kasus suap SKK Migas misalnya, menyeret pihak Istana seperti putra bungsi SBY Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. Atau Wapres Boediono yang terkait kasus bailout Bank Century.
Beberapa orang dekat Presiden SBY juga kini terseret. Seperti Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik yang juga Menteri ESDM.
Dengan situasi seperti itu, Abraham mengaku tidak gentar. Di hadapan Presiden SBY, Abraham menjelaskan KPK tidak peduli dari keluarga mana, kalau bersalah tetap ditindak secara hukum.
"Kita semua sama kedudukannya di mata hukum tidak peduli keluarganya siapa," kata Abraham. Bahkan, dahulu pun besan Presiden SBY, Aulia Pohan, tetap dijebloskan ke dalam penjara. Ini membuktikan KPK tidak dapat diintervensi oleh siapapun. Kini menunggu giliran para tokoh partai dan pejabat publik ngantri di KPK. hh/wm