View Full Version
Senin, 09 Dec 2013

Ini Kronologi Tabrakan Dahsyat KRL Versus Truk Tangki BBM

BINTARO (voa-islam.com) - Kecelakaan maut yang melibatkan Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line dengan truk tangki BBM di perlintasan Pondok Ranji, Bintaro, Jakarta Selatan membuat warga sekitar kaget. Pasalnya, sebelum terbakar truk tangki sempat meledak begitu ditabrak kereta KA 1131 jurusan Serpong-Tanah Abang.

Menurut warga sekitar Agus, ketika kecelakaan terjadi kondisi lalu lintas di perlintasan tersebut memang macet parah. Truk tangki yang terbakar terjebak di tengah rel pada saat terdengar sirine kereta akan lewat.

"Jadi saat kejadian, truk tangki bukannya serobot perlintasan tapi terjebak kemacetan saat kondisinya di tengah rel," ujar Agus saat ditemui di lokasi, Senin (9/12/2013), dikutip Sindo.

Dengan posisi badan tangki sudah di tengah rel, tiba-tiba pintu perlintasan menutup tapi terhalang truk tangki. Kereta yang akan melintas langsung menabrak truk tangki tersebut dan meledak.

"Truk sudah tidak bisa maju karena di depan laju mobil tertahan macet," terangnya.

Posisi gerbong paling depan langsung anjlok dan miring. Sejumlah penumpang yang berada di gerbong depan langsung bertumpukan.

Menurut ibu Haris penumpang di gerbong pertama, kejadiannya begitu cepat. Kereta berjalan pelan dan tiba-tiba saja saja berhenti dan terguling.

"Sempat dengar suara ledakan dan gerbong langsung miring," katanya.

Dirinya sempat panik karena anaknya yang berusia tujuh tahun terjatuh dan tertumpuk oleh penumpang lainnya. Akhirnya, ibu Haris mendapat informasi kalau anaknya sudah mendapat perawatan di RS Suyoto dan langsung menuju ke sana.

Dalam peristiwa tersebut, petugas pemadam kebakaran mengerahkan 15 mobil pemadam. Namun karena premium yang terbakar cukup banyak, petugas perlu waktu untuk memadamkannya. Proses pemadaman juga dibantu hujan yang mengguyur kawasan tersebut.

Sejauh ini, korban tewas akibat tabrakan KRL dengan truk tangki tersebut masih simpang siur.

Berdasarkan penjelasan petugas KCJ Sunaryo di lokasi, sejauh ini sudah lima korban tewas yang berada di gerbong masinis dan juga gerbong khusus perempuan.

"Ada lima orang tewas. dua masinis dan tiga penumpang wanita," kata Sunaryo di lokasi kejadian, Senin (9/12/2013).

Korban itu pun sampai saat ini masih terus dievakuasi petugas dari kereta yang meledak dan tergelincir dari lintasannya.

Sementara itu, Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunnisa mengatakan, korban tewas sejauh ini hanya dua orang. Sedangkan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Ia menjelaskan, 68 penumpang yang terluka dibawa ke RS Suyoto dan delapan penumpang yang luka dirujuk ke RS Fatmawati, Jaksel.

Kecelakaan maut tersebut menewaskan masinis kereta dan tiga penumpang. Manajer Komunikasi PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunnisa, penumpang yang tewas berasal dari gerbong pertama yang terguling dan terbakar.

"Gerbong pertama merupakan gerbong wanita, jadi dipastikan penumpang yang tewas adalah wanita. Tapi kami belum identifikasi," katanya saat dihubungi, Senin (9/12/2013). (st/acn)


latestnews

View Full Version