SURAKARTA (voa-islam.com) – Banyaknya nubuwat tentang negeri Syam dan keutamaanya membuat Jihad Suriah menjadi magnet yang menyedot perhatian muslimin dunia, tak terkecuali Indonesia. Banyak pengamat dari kalangan ulama menyatakan bahwa jihad Suriah menjadi langkah awal tegaknya khilafah Islamiyah lagi. Karenanya umat Islam Indonesia harus terus fokus dukung perjuangan jihad di Suriah.
“Kita harus fokus dengan berkonsentrasi mendukung kaum muslimin dunia yang sedang mendukung perjuangan ummat Islam Suriah karena bisa jadi ini adalah terjadinya proses bangkitnya kekuatan Islam” Nasehat Sekjen Riasah Tanfidziyah DSKS, Ustadz Aris Munandar Al-Fattah, Lc. Kepada voa-islam.com di kantornya, Selasa (10/12/2013) kemarin.
Bukan berarti, menurut ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah ini, tempat yang lebih dekat tidak diperhatikan. “Saudara saudara kita di Rohingya, Thailand Selatan, Filipina, juga termasuk di dalam negeri juga tetap diurusi,” terangnya kepada voa-islam.com.
Di sisi lain, orang-orang kafir sangat khawatir munculnya kekuatan Islam dan tegaknya Khilafah Islamiyyah pada tahun 2020 atau 2025 dari konflik Suriah ini. Analisis itu didasarkan atas laporan National Intellegen Council (NIC) Amerika Serikat yang didukung analisa 15 badan intelejen dimana fenomena Suriah semakin menunjukan apa yang mereka takutkan itu.
Karenanya menurut Ustadz Aris yang juga Panitia Deklarasi Komunitas Pecinta Sunnah (KPS) di stadion Manahan Surakarta pada hari Rabu (25/12/2013) mendatang, menyebutkan bahwa upaya mewujudkan gerakan KPS yang akan menginspirasi seluruh Indonesia adalah salah satu cara untuk memberi kontribusi dan akselerasi kebangkitan Kaum Muslimin dunia seperti yang ditakutkan kaum kuffar Barat tersebut.
Ustadz Aris juga mengritisi pihak-pihak yang mengabaikan isu Suriah ini, mereka telah bersikap yang keliru.
Beliau merasa aneh dengan pandangan tokoh Islam yang menilai konflik Suriah adalah persoalan dalam negeri dan megekplorasinya dengan istilah ‘beda perspektif’, namun di satu sisi mereka mendukung Iran dan Hizbullah Libanon yang secara aktif mengirimkan ribuan paramiliternya untuk membantai kaum musimin Suriah.
Lebih parah lagi, tokoh tersebut, menurut Ustadz Aris, telah menuding bahwa Amerika dan Israel berada di belakang Mujahidi.
“Sebuah fitnah yang tidak laku, irrasional dan keji tentunya,” tutur beliau dengan penuh kesal.
Di tempat lain, reporter voa-islam.com mendapat pernyataan penulis buku Ayatur Rahman Fii Jihadis Suria, Ustadz Ma’ud Izzul Mujahid, Lc yang Menilai aneh dan janggal jika ada tokoh yang berteriak-teriak ukhuwwah Islamiyah tapi mengabaikan isu Suriah.
“Bagaimana bisa kita ingin berukhuwwah tapi mengabaikan qodhoya waqi’iyah ummah?” tandas beliau dengan penuh keheranan. (PurWD/Abufatih/voa-islam.com)