View Full Version
Rabu, 18 Dec 2013

Perangi Kristenisasi Ala Densus 88 yang Tangkapi Umat Islam

JAKARTA (voa-islam.com)Mustofa Nahrawardaya, Aktivis muda Muhammadiyah dan  Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) itu mensinyalir melalui akun Twitter @MustofaNahra, bahwa Muhammadiyah sedang menjadi incaran Detasemen Khusus Antiteror Polri (Densus 88).

Ormas dan lembaga Islam yang lain akan bernasib serupa dengan menyusul Muhammadiyah. Umat Islam perlu waspada.

“Beberapa bulan ini Muhammadiyah sedang diincar Densus. Yang lain menyusul!” tulis @MustofaNahra. 

Mustofa menyatakan, bahwa Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sempat mendapat kritikan keras dari Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Din menilai Densus 88 dan BNPT suka brutal tak berperikemanusiaan.

Menurut Mustofa, sejumlah kader Muhammadiyah telah menjadi korban tudingan Densus 88. “Beberapa kader Muhammadiyah ditangkap, lalu dilepas kembali dari Densus, namun tidak direhabilitasi. Ini aparat dzolim!” ungkap @MustofaNahra.

Mustofa juga mengingatkan, tak hanya Muhammadiyah yang dibidik Densus 88, tetapi juga seluruh ormas Islam dan lembaga Islam.

“TERORISME adalah balas dendam lama dari Poso. Seluruh Ormas Islam, Lembaga Islam siap-siaplah menerima pengadilan paling brutal ini,” tulis @MustofaNahra.

Tak hanya itu, Mustofa juga menuding ada kepentingan berbau kristenisasi dan SARA dalam operasi Densus 88.

“Silahkan cek, dari 400 Densus 88, berapa % yang Muslim dari mereka? Wajar saja kalau Muslim dijadikan obyek tembak! Pondok Pesantren dilempari granat, lalu Kyayinya ditangkepin, santrinya ditembakin. Ini proyek terorisme apa proyek nyawa? #terorisme,” tulis ‏@MustofaNahra.

Rehabilitasi Nama Korban Salah Tangkap & Dikembalikan

Edi Nuvian, sebelumnya hari Sabtu (14/12) diciduk Resmob Polda Metro Jaya di rumahnya di Bekasi Timur karena adiknya Iwan alias Arqam alias Behay tertangkap di Lamongan.

Meski tidak tersangkut atas keterlibatan adiknya, Edi Minggu malam (15/12) sudah dikembalikan ke rumahnya jam 22.00 wib dan tanpa rehabilitasi nama baiknya. Meski sebelumnya sudah pernah dipanggil Densus 88 pada kasus beberapa bulan lalu dan kembali beraktivitas seperti biasa, tiba-tiba Desember ini di gerebek lagi.

Sikap tendensius tersebut sebenarnya bisa disebut sebagai "Argumentum ad populum" yang berarti menyudutkan (pernyataan) seseorang dengan mengaitkannya sebagai bagian dari kelompok tertentu. Ini sangat disayangkan dan gegabah.

Ketika ditangkap Edi sempat bertanya kepada penyidik kenapa ditangkap? Ia dimintai keterangan tentang gudang mebel. "Kenapa mau tanya masalah gudang saja pakai gaya penggerebekan segala, bukan dengan surat panggilan?" Ucap Edi. Namun Polisi berkilah bahwa memang demikian prosedurnya.

Keluarga Edi menyayangkan penggerebekan tersebut karena membuat istri dan anak-anaknya yang masih balita trauma bahkan ikut tengkurap ketakutan.

Densus 88 harus merehabilitasi nama-nama korban salah tangkap atau yang sudah dikembalikan. Karena ketika korban sudah sampai rumahnya pada Ahad malam, apesnya Senin pagi (16/12) harian Warta Kota memberitakan ia di tangkap. Tentu ini membuat geger kampungnya di Rawa Sapi Bekasi dan merusak nama baik keluarga karena menjadi gunjingan tetangga.

Desak Densus 88 membentuk tim Humas terkait penangkapan dan pengembalian korban salah tangkap aparat Kafir ini.

Akun whistle blower Idjon Djanbi melansir sentimennya pada Densus 88 yang dinilainya berlebihan dan Agen Mossad.

PENGUMUMAN :
KEPADA SELURUH RAKYAT INDONESIA. BERHATI HATILAH
MULAI SAAT INI DENSUS KURAP 88 MULAI MELANCARKAN OPERASI AWAL TAHUN ATAS PERMINTAAN DARI MAJIKAN AUSTRALIANYA MENGALIHKAN ISU PENYADAPAN DENGAN MENANGKAP TERDUGA TERORIS.
DAN GORIES MERE MULAI BERSELINGKUH LAGI DENGAN POPY DARSONO SERTA DIBANGUNNYA MARKAS AGEN MOSSAD DI PANGANDARAN.

JIKA KALIAN MENEMUKAN ORANG ASING DISEKELILING ANDA TIDAK USAH DITANGKAP LANGSUNG ASAH PARANG DAN DIMASSA AJA . PASTI MEREKA DARI DENSUS KURAP 88

Sinterklas moderen saat ini bernama DENSUS 88, membawa parsel dari rumah-rumah umat ISLAM. Parsel yang sangat memprihatinkan karena agen kristenisasi ala DENSUS 88 ini berupa aktivis Islam. [intel/jabir/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version