View Full Version
Kamis, 19 Dec 2013

Nah Lho, Densus 88 Tak Tahu Tim Yang Menangkap Iwan di Lamongan

JAKARTA (voa-islam.com) - Tim yang menangkap orang-orang yang diduga teroris kali ini belum diketahui dari mana asalnya. "Mungkin ada tim baru yang dibentuk," kata seorang anggota Densus.

Maklumlah, tim lapangan yang selama ini selalu mendapat tugas melacak dan menangkap para teroris (termasuk teroris pesanan dan yang didesain) justru tidak mendapat job. Mereka pun jadi kebingungan karena banyak info aneh berseliweran. "Lah kan tersangka kasus bom Vihara Ekayana udah dibuka semua, kok sekarang dibilang terkait Ekayana lagi?" ujarnya.

Mereka pun semakin kaget karena Kapolri buru-buru mengungkapkan data penangkapan yang masih harus diverifikasi lagi. Bahkan Kapolri pun sudah menyebut tersangka terlibat kasus sebelumnya. Maka giliran para penyidik yang kelimpungan karena harus menyocok-nyocokkan omongan Kapolri dengan temuan di lapangan. Padahal, menurut temuan mereka baru satu alat bukti yang bisa dipakai untuk menjerat RR. Itupun masih sangat sumir.

Ini sandiwara penangkapan teroris sudah sekuel ke berapa ya? Sutradaranya saja sampai pada lupa urutan skenario. 

Ceritanya ketika satuan elit kepolisian khusus tindak pidana terorisme, Densus 88, menangkap beberapa pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme kemarin. Mereka diduga terlibat dalam aksi pengeboman Vihara Ekayana, Agustus 2013 lalu. Beberapa barang bukti disita, diantaranya 22 senjata api rakitan.

Jenderal Sutarman tidak merinci penangkapan tersebut. Mantan Kabareskrim tersebut hanya menyebut penangkapan dilakukan 15 Desember kemarin. Dalam catatan detikcom, penangkapan Iwan alias Arqam alias behay dilakukan di Lamongan, Jawa Timur, serta pengembangan di Bekasi, Jawa Barat.

Heran, anggota Densus 88 yang kami tanyai saja sampai bengong... itu siapa yang nangkep... dan bergaya pakai kacamata Oakley gitu... "nggak tahu...!" [hanibal/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version