View Full Version
Jum'at, 20 Dec 2013

Gus Sholah: Ada Seruan Anti Poligami, FPI Protes Film Soekarno

JAKARTA (voa-islam.com) - Diberitakan sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta meminta Lembaga Sensor Film (LSF) untuk menyensor ulang film Soekarno. FPI juga meminta agar penayangan film Soekarno dihentikan, selama LSF melakukan proses penyensoran. 

Ketua FPI DKI Jakarta, Habib Selon bahkan mengancam, FPI akan melakukan sweeping jika ada gedung bioskop yang memutar film Soekarno. “Aspirasi umat Islam dan FPI diterima, kita akan tunggu, kalau mau masih ditayangkan akan kita sweeping bioskop, dalam jangka minggu ini akan ditunggu keputusan LSF seperti apa,” tegas Habib Selon, di kantor LSF (17/12).

Banyak pihak ikut bicara masalah film ini, tak terkecuali Gus Sholah ikut berkomentar terkait film "Soekarno" dan maraknya protes keras dari berbagai LSM dan ormas. Sebelumnya sudah empat gugatan diajukan kepada Hanung Bramanatyo.

Seperti diketahui, Front Pembela Islam (FPI) memprotes keras film “Soekarno”, karena dalam film besutan sutradara Hanung Bramantyo itu ada seruan anti poligami. Gus Sholah yang merupakan adik kandung mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Salahudin Wahid (Gus Sholah) mengatakan “FPI protes film Soekarno karena ada seruan anti poligami. Bung Karno polemik degan pak Natsir tentang polgam. BK anti poligami, Natsir pro,” tegas Gus Sholah, melalui akun Twitter ‏@Gus_Sholah.

Menurut Gus Sholah, meskipun berbeda sikap soal poligami, Bung Karno ataupun Natsir  adalah pemimpin besar Republik Indonesia.

“Ternyata BK lakukan poligami saat nikah dengan Hartini, lalu Dewi, Haryati dll. Pak Natsir tidak. Keduanya adalah pemimpin besar RI,” kicau @Gus_Sholah.

Sutradara Hanung Menjawab Gugatan FPI

Sutradara film “Soekarno”, Hanung Bramantyo tetap bersikeras, bahwa adegan di dalam film Soekarno tidak ada yang melecehkan umat Islam.

Akun Twitter ‏@CumiCola menulis: “@Hanungbramantyo Referensi apa yg anda pakai utk menggambarkan kelompok Islam berperilaku kolot & barbar pada saat penyusunan Pancasila?”

Hanung, melalui akun @Hanungbramantyo menjawab: “@CumiCola di adegan itu sy tampilkan kel Islam menyatakan pendapatnya dan ditentang kel non Islam. Kolot? Itu penilaian anda, bukan saya!”

Diberitakan sebelumnya, Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta meminta Lembaga Sensor Film (LSF) untuk menyensor ulang film Soekarno. FPI juga meminta agar penayangan film Soekarno dihentikan, selama LSF melakukan proses penyensoran.

Ketua FPI DKI Jakarta, Habib Selon bahkan mengancam, FPI akan melakukan sweeping jika ada gedung bioskop yang memutar film Soekarno. “Aspirasi umat Islam dan FPI diterima, kita akan tunggu, kalau mau masih ditayangkan akan kita sweeping bioskop, dalam jangka minggu ini akan ditunggu keputusan LSF seperti apa,” tegas Habib Selon, di kantor LSF (17/12). [intel/hudzaifah/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version