JAKARTA (voa-islam.com) - Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta belakangan ini menjadi bukti bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak mampu mengemban tugasnya sebagai gubernur. Jakarta bisa dibenahi jika pemimpinnya memiliki kesungguhan mengemban tugas, tidak terjebak pada pencitraan dan mengandalkan bantuan pihak lain.
Satu-satunya warga Jakarta yg tdk tertipu oleh pencitraan Jokowi di media-media mainstream mungkin hanya #Banjir itu sendiri. Banjir awal tahun 2014 ini terlihat merata terjadi dimana-mana bahkan kompleks elit banyak juga yang tak luput kena imbas kebanjiran. Program pemerataan banjir Jokowi cukup berhasil.
Pernyataan itu disampaikan Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, Rabu (15/01), menanggapi kegagalan Pemprov DKI mengantisipasi banjir Jakarta.
“Dia janji atasi banjir, mana? Sekarang rasain. Susah karena dia tukang mebel. Nasib aja jadi gubernur,” tegas Ruhut, seperti dikutip Tempo.
Menurut Ruhut, Jokowi justru semakin membuat Jakarta semrawut. Banjir semakin meluas dan kemacetan di Jakarta semakin parah. “Urus Jakarta saja tidak mampu, bagaimana kalau Indonesia,” kecam Ruhut.
Partai Socmed Pendukung Jokowi Tak Berpikir Realistis
Pendukung Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak berpikir atas dasar fakta. Rentang masa satu tahun terlalu singkat bagi siapapun, termasuk Jokowi, untuk dilihat hasil kinerjanya. Untuk itu, para pemuja Jokowi tidak perlu minta pengakuan terlalu besar.
Pernyataan itu disampaikan pengamat tata kota Marco Kusumawijaya, menanggapi polemik masalah antisipasi banjir di Ibu Kota Jakarta. “Satu tahun itu terlalu singkat u/ siapapun menghasilkan apa2; krn itu kurasa pemuja Joko Wi tidak perlu minta pengakuan terlalu besar,” tegas Marco, melalui akun Twitter @mkusumawijaya.
Menurut Marco, Jokowi hanya meneruskan program yang dijalankan Gubernur DKI sebelumnya, Fauzi Bowo (Foke). “Beberapa pendukung Joko tdk berpikir atas dasar fakta. MRT dan keruk kanal kerja Foke. Joko untung saja mulai jabat ketika semua siap dilaksanakan,” ungkap @mkusumawijaya.
Lebih jauh Marco menolak jika dikatakan tidak mengapresiasi kinerja Jokowi-Ahok. “Bukan org tdk apresiasi kerja Joko Wi, tapi kurasa para pemujanya ini menginginkan pengakuan trlalu besar, yg tdk masuk akal,” kicau @mkusumawijaya.
Di sisi lain, Marco mengakui bahwa sosok Jokowi dan Ahok adalah orang yang baik. Namun demikian, Jokowi-Ahok perlu dikritisi. “Joko+Ahok memulai sesuatu. Hasilnya kita harapkan baik, krn kita tahu mrk org baik. Tapi tak perlu butakan diri u/ tetap kritis,” tegas @mkusumawijaya. [dbs/voa-islam.com]