Banda Aceh (voa-islamcom) - Jum’at pagi (10/1), tepatnya pukul 9.30 WIB, Sekjend MIUMI Pusat, Ustaz Bachtiar Nasir tampil sebagai penceramah pada acara Ceramah Umum Dakwah Jum’atan yang diadakan oleh Pemerintah Kota (pemko) Banda Aceh di Taman Sari, Banda Aceh, dengan topik “Hidup Bahagia Dengan Syariat Islam”. Acara ini dimulai sejak pukul 9.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.
Ceramah Umum ini merupakan acara agenda utama kedatangan Sekjen MIUMI pusat ini ke Banda Aceh dan puncak dari serangkaian agenda dakwah beliau di Banda Aceh. Beliau diundang oleh Wakil Walikota Banda Aceh, ibu Illiza Sa’aduddin Djamal, SE, untuk mengisi dakwah Jum’atan yang diadakan Pemko Banda Aceh.
Acara ini diadakan setiap bulannya di Taman Sari, Banda Aceh dengan menghadirkan para penceramah kondang baik dari dalam maupun luar Aceh secara bergantian. Dakwah ini digelar untuk menambah dan memperdalam pemahaman syariat Islam bagi masyarakat Aceh, khususnya bagi warga kota Banda Aceh.
Sebelum ceramah dimulai, Ibu wakil walikota banda Aceh memberikan kata sambutan. Beliau menyampaikan visi dan misi kota Banda. “Pemko Banda Aceh ingin menjadikan kota Banda Aceh sebagai kota madani dengan terwujudnya penerapan syariat Islam di Banda Aceh.
Alhamdulillah upaya untuk itu sedang kita lakukan. Untuk itu diperlukan dukungan dari semua pihak, khususnya dari pihak pemerintah, para ulama, para intelektual, tokoh masyarakat, tokoh ormas Islam serta lainnya, dalam mewujudkan visi dan misi yang mulia ini.”
Diakhir kata sambutannya, wakil walikota Banda aceh ini menyampaikan rasa terima kasih atas nama pemko Banda aceh atas kedatangan Ustadz Bachtiar Nasir sebagai penceramah dan berharap kepada beliau agar dapat membantu pemko Banda Aceh dalam mewujudkan Banda Aceh sebagai kota Madani.
Selanjutnya tampil Ustadz Bachtiar sebagai penceramah yang dinantikan. Dalam ceramahnya, pimpinan Ar Rahman Quranic Learning (AQL) Center ini menjelaskan makna syariat dan tujuan syariat.
“Syariat adalah sekumpulan aturan dan ketetapan Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana untuk hamba-hamba-Nya yang ingin berbahagia di dunia dan selamat di akhirat. Adapun tujuan syariat diturunkan adalah untuk menjaga lima hal pokok bagi manusia yaitu menjaga agama, jiwa, harta, nasab, dan akal.”
Sekjend MIUMI Pusat ini mengingatkan umat Islam di Aceh betapa besarnya nikmat yang Allah berikan kepada mereka yang patut disyukuri.
“Bumi Aceh adalah salah satu dari permukaan bumi Allah yang diberkahi dan dan dirahmati dengan diberikannya otonomi khusus untuk menegakkan syari'at-Nya. Umat Islam di Aceh wajib bersyukur dengan anugerah ini. Tidak semua provinsi bisa menerapkan syariat Islam seperti Aceh. Aceh diharapkan menjadi model dan inspirasi bagi provinsi lainnya di Indonesia untuk menerapkan syariat Islam.”
“Hanya dengan syariat kita bahagia dunia dan akhirat. Kebahagiaan itu sejauh mana kita dekat dengan Allah, sebaliknya kesengsaraan itu sejauh mana kita jauh dengan Allah.” Ujarnya.
Beliau menegaskan bahwa dalam memperoleh otonomi khusus dengan menjalankan syariat Islam, telah banyak pengorbanan yang dilakukan oleh umat Islam di Aceh. “Perlu ribuan nyawa yang hilang dan banyak darah yang harus tertumpah sehingga bumi Aceh mendapat amanah ini. Oleh karena itu amanah ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan tidak boleh disia-siakan”
Selain itu, Ustadz Bachtiar mengingatkan umat Islam di Aceh akan bahaya Liberalisme yang mengancam syariat Islam dan tatanan masyarakat.
“Saat ini bencana banjir besar seperti pada masa Nabi Nuh as adalah banjir pemikiran liberal dan tatanan sosial liberalis. Dalam bingkai liberalisme semua sampah ideologi berada di dalamnya. Di era Jahiliyah modern saat ini, agama manusia adalah materialisme, sesembahannya adalah uang, kekuasaan dan profit. Tatanan sosialnya hedonisme.”
“Ditengah maraknya agama jahiliyah baru “materialisme”, mari kita selamatkan keluarga dan ummat dengan syaria Islam.” Ujarnya.
Acara ini yang dihadiri oleh seribuan orang ini berakhir pada pukul 11.00 WIB. Hadir pada acara ini Wakil Walikota Banda Aceh, ibu Illiza Sa’aduddin Djamal,SE, Sekda kota, Drs. T. Saifuddin TA, M.Si, Ketua Majelis Permusyarawatan Ulama kota Banda Aceh, Drs. A. Karim Syeikh, MA, Kepala Dinas Syariat Kota Banda Aceh, Mairul Hazami, SE, M.Si, para kepala dinas dan muspida kota Banda Aceh, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) kota Banda Aceh, ketua MIUMI Aceh, Ustaz Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA, para pengurus MIUMI Aceh, para ulama, da’i, guru, siswa dan masyarakat kota Banda Aceh.
Selain mengisi ceramah umum Pemko di taman Sari ini, Ustaz bachtiar juga mengisi serangkaian agenda dakwah lainnya selama di Banda Aceh sejak Rabu (8/1) sampai Jum’at (10/1).
Adapun agenda dakwah beliau tersebut yaitu mengisi tausyiah pada pertemuan dengan pengurus MIUMI Aceh pada Rabu (8/1) malam, mengisi ceramah pada pertemuan dengan guru-guru agama dan da’i/ah sekota Banda Aceh pada Kamis (9/1) pagi.
Kemudian, mengisi ceramah umum yang diadakan oleh MIUMI Aceh pada masjid Agung Al-Makmur Lamprit Banda Aceh pada Kamis (9/1) malam, mengisi ceramah umum pada dakwah Jumatan Pemko Banda Aceh pada Jum’at (10/1) dan mengisi khutbah Jum’at di masjid Agung Al-Makmur, Lamprit, Banda Aceh. [PurWD/yusronhadi/voa-islam.com]