SURAKARTA (voa Islam) – Bumi pemakaman Desa Joho, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah siang tadi (24/01/2014) sekitar jam 13.30 menerima jasad seorang penjaga Al Qur-an Al Kariim, Ustadz Andi Wiyarto, S.Psi., S.Pd.I, Al Hafizh. Mujahid muda yang lahir di Karanganyar, 24 Juli 1989 silam, adalah pengasuh Ma’had ‘Aly Tahfizh Qur-an Baitul Hikmah Sukoharjo. Beliau akhirnya menghadap Alloh Azza wa Jalla setelah beberapa bulan berjuang melawan penyakit kanker darah yang dideritanya. Selesai jenazah da’i penghafal Qur-an ini dimakamkan, rintik hujan langsung turun.
Bertindak sebagai Pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Ustadz Aris Munandar Al Fattah menyampaikan nasihat jelang mengantar jenazah ke pemakaman. Dalam nasihatnya, Ustadz Aris mempersaksikan kegigihan Ustadz Andi Wiyarto dalam mendakwahkan Al Qur-an. Karena pada saat sakitnya saja, Ustadz Andi tetap menanyakan keadaan mahasantri-mahasantri binaannya. Juga menanyakan tugas dan peran dakwahnya di sekitar Sukoharjo yang terpaksa ditinggalkan karena sakit yang dideritanya. Sepekan sebelum wafat, Ustadz Andi sempat dijenguk ust. Aris dimana Ustadz Aris dinasehatinya untuk tetap istiqomah dalam berjuang namun juga harus menjaga kesehatan.
Para Asatidz, shahabat perjuangan, keluarga dan kerabat serta warga Joho memenuhi halaman rumah duka. Kolega perjuangan beliau datang dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Jakarta, Surabaya dan lain-lain. Hal ini menjadi pertanda kemuliaan Ustadz Andi dalam perjuangannya, demikian tutur Ustadz Aris. Disamping itu, pada saat sakaratul maut, Ustadz Andi pun mampu melafadzkan kalimatut tauhid dengan jelas. Dukuh Joho yang terletak di desa pedalaman Mojolaban menjadi penuh oleh para aktifis Islam, baik ikhwan maupun akhwat siang tadi.
Ustadz Penghafal Qur-an yang baru beberapa bulan menikah dengan Amalia Salsabila ini telah menyelesaikan tugas hidupnya dengan baik, semoga menjadi pelajaran bagi kita agar bisa meniru beliau dalam berjuang fii sabilillah hingga kematian datang menjemput, tambah Ustadz Aris.
Kita yang ditinggal beliau tentu merasa kehilangan. Adalah hal yang tidak mudah mencetak kader Mujahid Penghafal Qur-an namun semua yang terbaik akhirnya ada pada ketetapan Alloh Jalla wa 'Alaa. Semoga kepergian beliau mampu memicu perjuangan kita untuk terus melahirkan mujahid-mujahid penghafal Qur-an yang tetap istiqomah dalam tugas mulianya, amiin! (Abu Fatih/voa Islam)
Jenazah Ust. Andi Al Hafizh saat disemayamkan di Rumah Duka
Nasehat ust. Aris Munandar jelang mengantar jenazah ke pemakaman
Saat Jenazah keluar dari Rumah Duka
Ustadz Aris Munandar dan suasana padat di Pemakaman
Kolega perjuangan Ust. Andi al Hafizh memadati pemakaman