JAKARTA (voa-islam.com) - Hujan deras yang mengguyur daerah Bogor dan Puncak mengakibatkan ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor, pukul 00 tadi malam, mencapai ketinggian 230 cm.
Angka yang tinggi di Bendungan Katulampa, kemudian dinyatakan siaga satu. Diperkirakan dalam waktu sepuluh jam, air akan sampai Jakarta. Kemungkinan pukul 10-11 pagi ini, air akan sampai di Jakarta. Ini dampaknya sangat luar biasa, dan akan menggenangi kota DKI Jakarta.
Dengan kondisi siaga satu di Bendungan Katulampa, maka Jakarta akan terendam banjir. Karena debet air dari curah hujan di Bogor dan daerah Puncak, begitu tinggi, dan hujan belum berhenti. Situasi ini perlu masyarakat dan rakyat DKI Jakarta waspada dan mengantisipasi. Sungguh bencana ini sangat luar biasa.
Di daerah-daerah yang beberapa hari sebelumnya air sungai mulai surut, seperti di daerah Manggarai, Kampung Melayu, Tebet, Kalibata, dan Jatinegara, kini tergenang kembali. Sungguh sangat menyedihkan nasib penduduk yang terkena dampak banjir. Mereka bukan hanya mengalami kehancuran tempat tinggal mereka, tetapi hidup di tempat penampungan, sangat menderita.
Di Masjid Attahiriyah, jumlah pengungsi mencapai 3.500 jiwa lebih, dan mereka mengungsi sudah selama seminggu. Lantai masjid atas dan bawah sudah penuh pengungsi, termasuk ruangan kelas sekolah sudah penuh sesak dengan pengungsi. Laki, perempuan, dan anak-anak, berada dalam satu lokasi yang sempit dan penuh. Ruangan yang lembab, akan memperburuk kondisi pengungsi.
Tak kalah buruknya kondisi yang dialami di berbagai daerah yang terkena bencana alam. Bencana alam berlangsung di seluruh wilayah Indonesia. Di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi (Menado). Banjir, longsor, hujan badai, dan gempa menghancurkan kehidupan penduduk.
Di Jawa Tengah, seperti Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Purwodadi – Grobogan, tersapu banjir. Puluhan ribu rakyat di daerah itu, hidup di penampungan, dan banjir belum surut, akibat banjir yang menggenangi tempat tinggal mereka.
Sepanjang jalur Pantura, hampir merata terkena banjir, sejak dari Cikampek sampai Cirebon, kemudian Pekalongan, dan Sebagian daerah Kendal juga terkena banjir. Di Sukabumi, dan Cianjur terjadi longsor, dan bahkan di Jombang akibat hujan selama tujuh jam, mengakibatkan banjir dan longsor. Tujuh orang tewas akiba longsor.
Di Sumatera, Lampung beberapa daerah terkena banjir, dan sampai hari ini, air belum surut. Di Sumatera Utara, gunung Sinabung, terus erupsi (letusan) yang mengeluarkan abu vulkanik. Letusan Sinabung sudah berlangsung selama 6 bulan. Rakyat yang berada di lereng gunung Sinabung, sawah, ladang mereka hancur, termasuk tempat tinggal mereka ikut hancur. Sungguh luar biasa bencana yang terjadi Indonesia saat ini.
Marilah saling tolong-menolong meringankan segala pederitaan yang dialami saudara-saudara kita, yang kini terkena musibah, dan mereka yang tinggal di tempat-tempat penampungan pengungsian. Mereka memerlukan bantuan dan uluran tangan kita. Semoga. *mashadi.